Ketika Daniel mengeluarkan ponsel dari sakunya, dia mengerutkan kening saat melihat nama penelepon di layarnya. Dia ragu-ragu untuk mengangkat telepon itu dan membiarkannya berdering cukup lama. Akhirnya Daniel menghela nafas dan menjawab teleponnya.
"Halo?" Suara Daniel terdengar sangat tidak sabar. Dia mendengarkan lawan bicaranya mengatakan sesuatu sebelum membalas, "Mengapa kamu mendadak perlu pergi ke Jakarta?"
"…"
"Aku tidak akan pergi! Apa hubungannya dia denganku? Dia sendiri yang lari dari sini, jadi kenapa aku harus ikut pergi untuk menjemputnya?! Memangnya dia pikir dia itu siapa?!"
"…"
"Sudah kubilang kalau aku tidak akan pergi! Percuma saja kamu memaksaku! Bye!" Setelah mengatakan itu, Daniel menutup teleponnya dengan penuh kekesalan.
Ketika Lilia mendengar ucapan Daniel di telepon, sudut mulutnya terangkat membentuk senyuman kecil. Sesuai dugaannya, Leila telah kembali ke Jakarta.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com