webnovel

Introvert vs Ekstrovert

Dia introvet bukan cool. he's not ice Prince. Apa jadi nya jika si introvet yang selalu menjaga jarak dari orang justru suatu ketika ia ditarik paksa dari dunia nya oleh sebuah tawa dan senyuman. saat ia tau semua nya apa kah ia harus berhenti? ia di hadapkan 2 pilihan berjuang atau tidak sama sekali. tapi apa iya mampu? mundur atau maju keduanya sama berat nya. lalu ia harus apa? *** "senyum dong" suara itu terdengar mengintrupsi bersama an dengan jari yang menarik bibir pria itu hingga terbentuk lengkungan di wajah nya. "kan makin ganteng, makin sayang deh!" "kenapa masih suka?" "pengen aja!" jawab ia gamlang. lalu ia mendekat ketelinga nya dan mulai mengeja kata hingga sebuah kalimat meluncur. "nan-ti,...ka-lo.....u-dah ca-pek!" tubuh itu menegak dan hilang di balik pintu. *** Rasa percaya dan Rasa cinta adalah satu kesatuan. biar rasa percaya yang melahirkan cinta... tanpa campur tangan rasa tak suka.. karna ini bukan novel romansa mula benci jadi cinta. {my introvet boy} berhenti lah pura pura bahagia, bahagialah dengan sesungguhnya bersama ku. {my ekstrovert girl}

Desember_01 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
273 Chs

bagian 8 taruhan

Heppy Red 📖

Kelas begitu itu riuh, akibat dari kosong nya jam pelajaran. Entah kemana sang guru yang mengajar, namun yang pasti kelas 12 ips-6 merasa begitu bahagia atas hal itu. kebahagiaan terbesar kelas itu adalah jam kosong, jam kesenian, jam olah raga dan jam istirahat. karena ke empat jam itu bagaikan liburan di tengah tekanan mereka.

Kelas itu seketika ribut bagai pasar tradisional karena di isi aksi konyol. aktifitas kreatif muali terlihat di setiap sudut. salah satunya ada yang mulai bermain badminton beralatkan kertas yang di gulung sebagai bola dan sendal jepit sebagai raket kemudian mereka saling memukul layaknya bermain badminton sungguhan, lengkap dengan gaya dan selebrasi ketika berhasil mendapatkan poin.  Kurang kreatif apa lagi kelas ini?.

"gimana kondisi kk lo?" tanya Megan mencomot kripik kentang yang ada di atas meja Sarah.

"lebih baik kata nya!" jawab Sarah acuh memilih fokus pada layar laptopnya. Menonton drama korea.

"lo gak bosan nonton goblin? ini udah replay ke berapa?" tanya Joe sambil menutup laptop yang masih menayang kan adegan romantis dalam serial drama.

"akgghh... Lo ya bg... Lo udah ngak sayang sama barang lo lagi?! Lo minta disunat dua kali?!" maki Sarah melempar kan kripik kentang beserta bungkus ke wajah Joe karena kesal akan perbuatan joe.

"ampun dek... Abg ngaku bersalah dek... Abg cuma punya satu dek!" ujar nya dramatis seraya menutupi pusaka nya dari amukan Jarah.

Beberapa yang melihat drama unfaedah 3 sampah masyarakat itu tertawa, mereka tabjub melihat ketiga mahluk itu selalu saja drama yang di mainkan meski pembahasan sepele bisa jadi pembahasan panjang lebar yang semakin tidak menyambung. namun itu yang membuat mereka jadi menarik, tak mudah menemukan srcle pertemanan seperti mereka, yang lainnya juga anak orang kaya, bahkan bisa di bilang ada yang lebih kaya dari sarah, tapi tidak ada yang seberuntung sarah. cantik, pintar, punya sahabat dan eh, sayangnya jomblo.

"kata nya kelas 12 ipa 4 lagi jam olahraga bukan sih?!" seru Megan bertanya pada seisi kelas memberi kode keras kepada Sarah.

"kayak nya ia deh, emang kenapa?" tanya Anton pada Megan, jiwa jiwa gibah dan gosip anton berkibar mendengar suara Megan yang seperti nya memiliki gosip yang hangat.

"itu si Sarah lagi ngebet sama si pendiam Akira!" Megan sengaja membocorkan rahasia Sarah.

"sungguh?" tanya Herluna tak percaya lelaki sasaran fakgirl satu ini jatuh dari standar sebelum nya.

ya, tentu saja mereka terkejut karena selama ini standar sarah adalah yang tampan, terkenal intinya Moswanted school deh. namun kali ini berita bahwa sarah menjatuhkan standarnya jelas mengejutkan setiap jiwa yang mendengar nya. namun mereka hanya bisa menyaksikan sarah dan keahlian nya menaklukkan hati.

"hem.." jawab Sarah malas.

" ada yang berani taruhan?" tanya Megan mengeluarkan uang kertas merah 3 lembar.

"gue bagian gagal... Siapa yang mau jamin Sarah berhasil sebelah sini!" pekik Megan membahana.

ada banyak uang bertumpuk diatas meja megan. Lebih dari separuh adalah gagal, dan sisa nya yakin sarah menang.

"abg yakin adek bakal menang!"ucap Udin dengan gaya dramatis dan penuh keyakinan.

"alah bacot lo aja isi di taruhan gagal dasar!" maki Megan pada udin yang tidak sesuai dengan ucapantannya.

sarah menyipitkan matanya menatap teman temanya yang malah sibuk membicarakan dirinya dan akira. padahal dirinya baru saja mau memulai nya, ia tidak berharap kali ini akan mudah, karena ia ingin punya kesan tentang sekolah ini.

"au ah... Mau cari Akira!" kesal Sarah melenggang pergi ke lapangan Base Bal, ia hanya berdiri di luar lapangan di balik pagar jaring yang terbuat dari besi.

"kamu ngapain di situ?" tanya Akira yang berjalan kearah sarah namun Akira ada di balik jaring besi yang bersebrangan dengan Sarah.

"lo sengaja kesini buat nyapa gue!" tanya Sarah balik tanpa menjawab pertanyaan Akira.

"enggak ambil minum!" balas Akira mengambil minum nya dan berlalu meninggalkan Sarah yang masih diam mematung melihat sikap cuek kira.

"terhina jiwa playgirl gue!" sarah berucap drama memilih berlalu pergi kekelas. Ia berencana menunggu Akira di atap.

Sarah tersenyum mendengar bel istirahat makan siang berbunyi, ia sudah sendiri by di rotoof, dari tempat nya saat ini ia bisa melihat rombongan 12 ipa-4 sudah kembali kekelas dan seperti nya Akira akan segera datang.

BINGO.

Sarah mendengar suara pintu terbuka diari arah belakang, Tak ingin membuang kesempatan emas ia berbalik menyapa.

"hy... Ayo makan bersama!" ajak Sarah berjalan mendekati kira yang berdiri kaku.

"ayo!" Sarah menarik Akira dengan paksa hingga kedua nya duduk bersebelahan.

"mau tukar menu makan siang?" tanya Sarah membuka kotak nasi nya. Disana ada potongan susi dan nasi yang di kepal dengan lopster dan saus sebagai pelengkap.

"tidak usah!" jawab Akira membuka kotak bekal nya, di sana hanya ada  nasi cabe merah giling yang sudah di goreng dan telur dadar.

"kalau begitu ayo tukaran lauk!" ujar Sarah langsung bergerak tanpa menunggu persetujuan akira, ia menukar telur dadar dengan lopster milik nya.

"jangan seenaknya Sarah!" geram Akira, ia tak tahan, ia merasa terhina saat Sarah menukar menu lauk nya tanpa izin. Ia tersinggung, ia merasa direndahkan oleh Sarah yang bertindak semau nya.

sarah bertingkah seolah dirinya bisa melakukan apapun karena yang ia tukar adalah telur dadar dan lopster, namun baginya, itu sebuah penghinaan, karena mereka tidak sedekat itu untuk bisa sesantai itu.

Mata sarah mengerjap kaget. Ia tak pernah medengar Akira menyebut nama nya secara langsung dan lugas, ia biasa di panggil "kamu" oleh kira.

"marah ya?" tanya sarah hati hati.

"ya, jangan pikir karena kamu anak orang kaya kamu _"  Akira berhenti berkata. Ia tak melanjutkan ucapan nya bukan karena Sarah menagis atau apa, bahkan gadis itu menatap nya bingung.

Percuma bicara dia tak akan mengerti_ Batin kira memberi tahu agar tidak tersulut emosi.

Dia itu fakgirl...

Dia mengencani pria mana pun yang menurut nya menarik...

*Dia tak peduli hanya ingin tau...

Dia sering menghina orang miskin...

Dia kasar....

Dia bar-bar..

Dia egois....

Dia play girl...

Dia murahan*..

Ucapan anak perempuan di kelas nya saat di lapangan tadi bergentayangan di kepala nya sebagai isyarat ia tak boleh dekat dekat dengan Sarah. Teman perempuan yang sengaja bicara keras saat di lapangan tadi bermaksud agar ia bisa dengar dan ia bisa waspada terhadap Sarah, itu yang saat ini ada di pikiran Akira.

"gue kenapa?"

.

.

TBC