webnovel

Inggrid Shit List

Warning!!! Rate M untuk adegan dewasa dan kata-kata kasar. Bekerja di sebuah penerbitan besar dan ternama adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi Inggrid. Tapi kalau owner penerbitnya adalah Mikael Dewangga? Inggrid harus punya stok kesabaran yang banyak. Inggrid sadar, sejak awal ia mengirim lamaran ke Orange Publishing adalah suatu kesalahan besar. Tapi jika itu berarti ia tidak akan bertemu dengan mantan keparatnya, Inggrid rela harus berhadapan dengan orang paling menyebalkan bernama Mikael Dewangga, tetangga yang merangkap menjadi bosnya itu!! "Sudah puas menggerayangi tubuhku?" "Aku ... itu ... maksudku ..." "Menyusup ke dalam kamar seorang pria tengah malam begini, hormon mu pasti sedang naik pesat." "Apa? Heeey ... jaga bicaramu, ya!" . "Apa yang kau bawa? Tali? Kain? Kamera?" Mika mengerling nakal, "Aku lebih suka jadi dominan kalau kau ingin tahu." "Dasar pria sinting!"

Yuni_Saussay · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
186 Chs

Kacau

"Haaaaiiii, apa aku sudah terlambat?" sosok Anggi baru saja muncul, dia tersenyum ceria. "Sepertinya belum. Bagus, aku bawa banyak minuman!" Anggi berseru seraya menunjukkan belanjaannya. "Malam ini kita akan berpesta sampai pagi!"

Ando mendesah. Apakah Tuhan belum cukup membuat harinya jadi menyebalkan? Kenapa Tuhan mengirimkan Anggi —bencana yang kedua— untuk malam ini?

"Oh, apa yang terjadi pada kepalamu, tampan?" tanya Anggi.

Hellen mendekat, ia mengambil alih belanjaan Anggi sebelum kemudian membekap mulut sahabatnya itu agar diam. 

"Ceritanya sangat panjang." bisik Hellen, "bisakah kau tidak menanyakan hal ini?" sambung Hellen sambil melirik sosok Ando di ayunan kayu yang terlihat kesal, sangat kesal.

Anggi tersenyum saat melihat Ando yang terlihat kacau. Ia menoleh ke belakang dan dia menemukan sosok yang terlihat asing tengah membawa baskom berisi es batu dan handuk.

"Biar aku—" ucapan Anggi tertahan saat suara Ando lebih dulu menyela.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com