Drama tentang kepala Ando yang harus diperban akhirnya sudah selesai. Pada akhirnya Nadien memilih mengalah. Wanita itu berjuang keras untuk mengobati Ando, menekan keinginannya untuk memukul atau menendang Ando hingga pingsan seperti sebelum-sebelumnya.
"Oke, kita akan bermain sampai pagi!" seru Anggi dengan semangat yang menggebu-gebu.
Saat ini semua orang sudah berkumpul di gazebo, makanan sudah tidak lagi menarik. Mereka hanya butuh minum untuk melupakan penat yang menumpuk selama berminggu-minggu.
"Anggi, jangan gila!" keluh Inggrid.
"Besok hari minggu, tidak ada alasan untuk kalian menolak untuk bermain. Anggap saja kalian sedang menghiburku, hidupku terlalu berat semenjak putus hubungan dengan pria kaya—"
"Oh, tutup mulut Anggi." dengkus Ando seraya melemparkan kacang ke arah wanita itu. "Aku beritahu, Adriel anak tunggal dari keluarga kaya. Kalau kau bisa mencairkan hatinya— kau tahu maksudku."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com