Teeeet....
Bel sudah berhasil aku tekan, sekarang hanya tinggal menunggu respon dari pemiliknya. Semoga dia bukan orang yang cerewet maupun jutek.
"Siapa?"
Dari suaranya aku sangat yakin kalau penghuni apartemen ini bukanlah seorang wanita, dia seorang pria! Atau bisa jadi dia adalah suami dari penulis naskah itu? Ya, mungkin saja. "Hai, aku tetangga baru di sebelah rumahmu-"
"Apa maumu?"
Sepertinya dia bukan orang yang ramah, "Aku membawakan cupcakes untukmu, sebagai tanda perkenalan." aku mengambil satu langkah maju, mencondongkan tubuhku tepat di depan intercom seraya menunjukkan box yang kubawa.
Klik!
Sudut bibirku tertarik ke atas saat mendengar suara pintu yang dibuka oleh tuan rumahnya. Baguslah, sepertinya dia sedikit luluh setelah melihat cupcakes cantik buatanku. "Selamat mal-"
Bloody fucking neighbor!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com