Di mobil, Zuko bertanya, "Apakah kalian sedang terkena masalah?" tanya Zuko lagi sambil menyetir.
Runa membeku diam sambil menatap Zuko. Haruskah dia menceritakan semuanya? Tapi, misalpun disembunyikan dari Zuko, jangan-jangan Zuko sudah mengetahui dari kakak sialannya itu!
"Runa sayank?" Zuko kembali menyebut nama tunangannya yang masih saja diam. Dia kurang peka memahami bahwa jika lawan bicara diam saat ditanya berarti tidak ada keinginan untuk memberikan jawaban entah dikarenakan alasan apa. Pokoknya, Zuko ingin mencari tahu apa hal yang menyebabkan Runa berwajah suram sejak tadi.
Karena Zuko seolah mendesak dirinya dengan pertanyaan tersebut, sepertinya sudah tidak ada jalan lain bagi dirinya selain mengatakan apa adanya. "Um, jadi begini …." Dan Runa pun membeberkan semua yang terjadi dengan keluarganya, termasuk rumah yang diambil rentenir.
"Wah! Kalau begitu, biar aku cari cara agar rumah Ibu kembali, yah!" Demikian sahutan dari Zuko begitu Runa menyelesaikan ceritanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com