"Reiko, bisakah kamu nantinya menolak warisan dari kakek atau nenekmu?"
Reiko terdiam di kursinya. Dia menegang seketika mendengar apa yang diucapkan pamannya.
Jadi ini? Inikah alasan kenapa dia diundang secara khusus ke tempat ini? Hanya untuk diberi kalimat seperti itu?
Apakah ini alasan kenapa suaminya tidak membolehkan dia datang ke pertemuan ini? Reiko seakan berpikir ulang mengenai apa yang Nathan Ryuu sudah peringatkan padanya beberapa waktu lalu.
"Om, apakah bila aku menyerahkan apa yang Om inginkan maka hubungan kekeluargaan kita akan harmonis?" tanya Reiko dengan sikap tegang dan punggung tegak.
"Ohh, tentu saja." Stanley menghiasi wajah culasnya dengan senyuman.
"Jadi pertemuan ini sebenarnya membahas mengenai ini saja?" Reiko bertanya lagi dengan wajah mulai datar dan serius saat menatap lurus ke Stanley.
Sedangkan Stanley, dia ikut tegang dan menghapus senyum culasnya tadi dan mengganti dengan tatapan lurus ke Reiko untuk membalas keponakannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com