Menyesal Adalah Wujud Dari Rasa Syukur Yang Tertunda
---------------------
"Awan!"...
Dia tertegun dan tidak bisa berbicara sama sekali saat dia melihat bahwa aku berada di depannya saat ini.
Aku melihatnya sekarang benar-benar sekarang di depanku.
"Ejh, mengapa kamu bisa ada disini?"
Tanyaku bingung padanya.
"A.a. ini beneran kaam.mu?"
Tanyanya dengan bjbirnya bergetar dan rasanya seluruh tubuhnya keluar keringat dingin semua. Dia bertanya dengan terbata-bata.
"Iya ini aku!"
Jawabku singkat.
Tak lama setelah itu dia langsung bangkit berdiri dan dia meraihku.
Dia memelukku dengan sangat erat dan Aku membalasnya juga demikian. Nyaman rasanya bisa di peluk oleh adikku sendiri, aku dan dia hanya bisa berpelukan disaat dia keluar dari tubuhnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com