webnovel

IN MAFIA TRAPPED OBSESSION

" aku ingin mati saja " - Nesya Nada Febiola " Tidak semudah itu baby girl hanya aku yang bisa menentukan mati dan hidupnya dirimu " - Hadwin Maverick Anderson Pertemuan pertama seorang Hadwin Maverick Anderson dengan Nesya Nada Febiola di sebuah club malam membuat mereka berdua terjerat dalam hubungan yang tidak pernah di bayangkan sebelumnya tapi tidak bagi Hadwin Maverick Anderson bagi nya ini adalah sebuah keberuntungan baru kali ini ia merasa tertarik dengan seorang gadis belia seperti nada setelah bertahun-tahun lamanya dan ia menginginkan nada untuk ia miliki . " Kau milik ku , hanya miliku seorang tidak ada yang bisa memiliki mu selain aku , i love You more " - ucap Hadwin berbisik - " Tidak aku bukan milik siapapun kau hanya iblis yang egois kau hanya terobsesi sesaat padaku bukan mencintai ku " - ucap Nesya Nada Febiola berteriak -

Cherrylll_blossom · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
10 Chs

PART 4

Tok...

tok...

tok...

Klek....

" Tuan dan nyonya , maaf mengganggu waktunya " ucap gerry

" Ada apa gerry , apa bian menghubungi mu? " Tebak Melvin

" Benar tuan , tuan bian ingin bertemu dengan tuan dan nyonya sekarang di hotel vvip CUBA " ucap gerry

" Kami akan kesana sekarang, persiapkan semuanya " ucap Melvin

" Baik tuan , apa perlu saya membawa beberapa bodyguard tuan? " Tanya Gerry

" Tidak perlu , dan kau juga tidak usah ikut biar saya dan nyonya yang pergi " ucap Melvin

" Tapi tu-" ucap Gerry terhenti

" Tidak perlu ikut campur Gerry kau kembali saja ke mansion temani cucu ku di sana jangan hubungi aku sebelum aku menghubungi mu duluan " ucap Melvin mutlak

" Baik tuan , saya permisi " pamit Gerry

" Papa yakin kita tidak perlu bodyguard sama sekali ! " Ragu Karin

" Percayalah pada papa semua akan baik-baik saja tidak mungkin dia akan berbuat nekat kepada kita " yakin Melvin

" Mama ragu! ,tidak mungkin dia tidak merencanakan sesuatu sampai mau bertemu dengan kita di malam hari begini " ucap Karin

" Tenanglah mama tidak perlu takut percayalah padaku  ,ayo kita ke sana sekarang " ucap Melvin

✿ ✿ ✿ ✿

" Ini tuan , semoga anda dan nyonya baik-baik saja segera hubungi saya kalau terjadi sesuatu tuan " ungkap Gerry menyerahkan kunci mobil

" Kau tidak perlu khawatir Ger , kau lupa siapa bos mu ini heh " ucap Melvin

" Maaf tuan , saya hanya takut tuan bian akan berbuat yang tidak-tidak" jelas Gerry

" Tenang lah ... Semua akan baik-baik saja " ucap Melvin menepuk pundak Gerry

Mobil Bugatti Bolide telah melintas pergi perlahan-lahan menghilang dari arah pandang meninggalkan mansion rahasia keluarga Carter

Sepanjang perjalanan Melvin dan Karin sudah menyiapkan rencana untuk pertemuan nya dengan bian

" Papa yakin rencana ini bakal berhasil " tanya Karin

" Tentu papa sangat yakin ,selama bertahun-tahun rencana papa tidak ada yang pernah gagal jadi mama tidak perlu takut " ucap Melvin

" Baiklah mama percaya kalau gitu " ucap Karin

" Papa tidak salah jalan nya lewat kayak gini " ucap Karin melihat ke arah sekitarnya

Di samping kanan mobil sepanjang jalan hanya hutan-hutan dan di gunung-gunung tinggi menjulang samping kiri jurang yang curam

Di tambah dengan cuaca yang tidak mengungkapkan hujan deras membuat arah pandangan tidak fokus

" Papa juga ragu awalnya, tapi setelah papa lihat lagi ini jalan pintas pergi ke hotel " ucap Melvin

" Memang betul kan pa kata mama dia itu emang udah rencanakan niat jahat sama kita dari awal " jelas Karin mulai yakin

" Sudahlah ma , papa juga tahu jadi ikutin aja alurnya " ucap Melvin

" Gak...gak...kita harus putar balik gak boleh lewat sini kalau terjadi sesuatu sama kita gimana pa! Ingat kita masih ada nada yang harus kita lindungi nantinya " ucap Karin

" Tidak... Kita sudah sejauh ini kalau kita putar balik tidak akan sempat " tegas Melvin

" Mama tidak mau tahu kita harus putar balik papa " kesal Karin mencoba mengambil alih

" Hentikan ma! Kita bisa celaka di sini " teriak Melvin

Hening sesaat....

Melvin menatap ke arah Karin sebentar....

Tinn....

tinn....

tin....

tin....

" PAPA AWASSSSS !!!!! " teriak Karin

BRAGGGGGKKKKK.....

PRANGGKKKKKK....

TRAKKKK.....

✿ ✿ ✿ ✿

pagi hari kemudian....

" engghh" 

Nada beranjak dari tidur nya ia melihat sekeliling mansion tampak sepi Nada beranjak dari sofa dan melangkah ke arah dapur

tidak ada orang di sana Nada memilih pergi dan memutuskan untuk membersihkan tubuhnya yang lengket 

nada menuruni anak tangga di sana sudah ada

" Bi kemana semua orang ? " Tanya Nada

" Loh nona tidak tahu..." Tanya balik Minah

" Emang apaan bi , nenek sama kakek juga belum pulang sampe sekarang semua baik-baik aja kan bi " tanya Nada cemas

" Gin-" ucap bi minah terhenti

Bunyi telephone rumah menghentikan bi minah untuk bicara

Nada beranjak dari duduknya menuju ruang tengah...

" Halo siapa ya " tanya Nada

" Halo selamat pagi dengan nona neysa Nada Febiola " tanya nya

" Iya dengan saya sendiri ada apa ya " tanya nada

" Kami dari pihak rumah sakit Toronto general hospital memberitahukan tentang kecelakaan-"

Tut....

Tut....

Tut....

Tut....

Nada langsung berlari ke arah luar rumah sudah bisa di tebak kalau itu adalah nenek dan kakeknya , Nada mengendarai mobil begitu kencang tanpa memikirkan keselamatan nya lagi

Setelah sampai nada langsung menuju ke arah ruangan sesuai instruksi resepsionis

Dari jauh Nada melihat gerry ,pretty dan modis

" Nona nada " panggil Gerry yang sadar akan kehadiran nona muda nya 

" bagaimana keadaan nenek dan kakek ? semuanya baik-baik sajakan ? " tanya nada 

semuanya hanya diam tidak ada yang menjawab dan hanya menangis 

pintu ruangan terbuka dari dalam menampakkan sepasang perawat membawa 2 brankar keluar nada mendekat ke arah perawat itu di buka nya kain penutup dari  yang menutupi seluruh tubuh itu 

deg....

deg...

deg...

satu lagi nada beranjak ke arah belakang membuka kain yang lain nya

deg....

deg....

nada memundurkan kakinya perlahan tidak percaya apa yang dia lihat

" Sabar non.... non harus ikhlas " ucap bibi Pretty mengelus pundak nada pelan

" Gak bi... Gak mungkin kenapa tiba-tiba nenek sama kakek bisa meninggal gitu aja " ucap nada histeris

" Nona harus kuat nona gak boleh lemah " ucap Gerry melihat keadaan nona muda nya sedih dan tak berdaya

" keluarga dari korban " tanya dokter yang baru saja keluar dari kamar mayat

" iya dok saya keluarga nya, biar anggota saya yang membawa jenazah ke rumah duka " ucap Gerry 

" para perawat akan mempersiapkan nya kalau begitu saya turut berduka cita , saya permisi dulu " ucap dokter itu berlalu pergi 

" mari suster " perinta Gerry 

1 MINGGU KEMUDIAN....

setelah mengadakan rumah duka di mansion memiliki kebiasaan baru setelah kematian kakek dan neneknya termenung dan menangis di tatapnya ke segala penjuru kamar peninggalan kakek dan neneknya sesekali nada membayangkan seandainya mereka masih ada mungkin nada akan lebih bahagia lagi sekarang .

di usapnya bingkai foto kakek nenek dan dirinya beberapa tahun lalu....

" aku berjanji akan mengungkap tuntas semua penyebab kematian kalian " janji nada dengan rasa sakit hati yang tidak rela akan kepergian nenek dan kakeknya begitu saja 

✿ ✿ ✿ ✿

AMERIKA SERIKAT

" WELCOME BACKKK..... TO AMERIKAAAAA " teriak  reyhan tanpa malu merentangkan kedua tangan nya 

plakkk....

" aduhh sakit pak boss " ringis reyhan memegangi kepalanya 

" bikin malu aja , cepat  kau hubungi alex katanya dia yang jemput kita !!! " ucap Hadwin 

" siap boss " ucap Reyhan mengambil ponselnya di saku

" hey tidak perlu menelepon ku kawan , aku sudah di sini sejak 10 menit yang lalu " ucap Alex menghampiri Hadwin dan Reyhan dengan gaya cool nya 

Jexsen Alex Candra usia 28th pekerjaan seorang pengusaha dan bisnis dunia gelap nya yang terkenal satu negara amerika serikat rival rekan kerja Hadwin Maverick Anderson sekaligus sahabat Hadwin sejak kecil .

" ku pikir kau akan lupa menjemput ku " ucap Hadwin 

" tentu tidaklah bro , aku tidak akan pernah lupa akan ucapan ku sendiri terutama pada janji ku sebagai pria " ucap Alex mengerlingkan matanya sebelah 

" hentikan aku benci omong kosong mu ayo pergi sekarang sebelum ada yang menyadari kehadiran ku di sini " ucap Hadwin berlalu 

" heyy... apa kabar Rey sudah lama aku gak pernah lihat kamu , kamu semakin tinggi aja rupanya " ucap Alex mengabaikan pertanyaan barusan

" selamat siang tuan Alex , saya baik-baik saja seperti yang tuan lihat sendiri " ucap Reyhan 

" ayo sudah !!! ngapain kalian masih disitu mau ku buat tuli hah telinga kalian berdua dengan pistol ku  " kesal Hadwin 

" tenang lah bro santai ... ayo Rey sebelum boss tua mu mengamuk dan menghancurkan bandara ini " ucap Alex menarik koper milik Hadwin dan mengikutinya dari belakang 

DI MOBIL

" kembali ke mansion " ucap Alex 

" tidak... aku masih ada urusan kau kembali duluan saja antarkan saja aku ke markas Vargeso" ucap Hadwin 

" baiklah pak belok ke kiri , tapi apa kau tidak mau istirahat dulu ? " tanya Alex memastikan 

" tidak ada yang lebih penting dari itu kau duluan saja Rey kau ikut dengan ku persiapkan semua nya sebelum aku datang ke sana " jelas mutlak Hadwin 

" siapa lagi yang akan kamu eksekusi hari ini , ayolah c'mon kalian baru sampai sudah ingin mengotori tangan !!! " jelas Alex tidak habis pikir 

" Rey... apa kau hanya akan menurut tidak  membela ku ?? " tanya Alex 

Reyhan hanya diam saja posisinya serba salah membela sahabat tuan nya dia jadi tumbal dari Hadwin kalau dia tidak menjawab tetap akan menjadi korban selanjutnya sang tuan bos nya 

" maafkan hamba mu ya tuhan " batin Reyhan sebelum menjawab 

" saya tetap berpihak pada tuan Hadwin " ucap Reyhan lantang 

" bagus Rey aku akan menambahkan gaji mu mulai sekarang " ucap Hadwin sinis menatap alex 

" hais... terserah kalian saja kalau gitu aku tidak perduli " kesal alex 

" sudah sampai tuan - tuan " ucap pak sopir 

" thanks ya aku bakal ke mansion mu kalau urusan ku sudah selesai " ucap Hadwin 

" terserah mu saja , kalau bisa datang ke mansion utama keluarga ku ibu ku merengek ingin bertemu dengan , aku heran yang anak siapa ? yang di kangen siapa ? " gerutu alex kesal 

" mungkin anda anak tiri tuan alex " celetuk Reyhan 

alex menatap tajam ke arah reyhan , reyhan yang ditatap tidak berani menatap balik sahabat tuan nya itu 

" nih mulut bisa aja hishh untung gak di gerek kepala ku " gerutu reyhan dalam hati sesekali memukul bibirnya pelan yang keceplosan begitu saja 

✿ ✿ ✿ ✿

" apa semua sudah di siap ? " tanya Hadwin 

" sudah tuan , tuan revidan ada di dalam ruang eksekusi sesuai perintah anda " ucap reyhan 

hadwin menganggukan kepalanya pelan 

krett...

pintu markas terbuka menampakkan udara yang pengap suasana gelap dan hanya cahaya lampu yang remang-remang menghiasi markas vargesos

klekk....

hadwin membuka pintu ruang bawah tanah di sana sudah ada beberapa anak buahnya di sana sedang menanti kehadiran sang bos besar 

hadwin melangkah mendekat ke arah anak buah nya sesekali melihat ke arah calon korban selanjutnya 

" bagaimana apa dia sudah menjawab pertanyaan nya " tanya hadwin 

" belum tuan sejak tadi dia hanya terdiam tidak mau membuka suara " ucap salah satu pengawal di sana 

" kalian keluar biar aku dan reyhan yang urus masalah ini " ucap hadwin menatap tajam dan rasa amarah yang besar ke arah  pria yang sudah terkulai lemas di atas kursi eksekusi 

hadwin mendekat ke arah pria tua itu di angkatnya kerah kemeja yang sudah lusuh dan...

BUGHH....

BRAKKK....

hanya sekali tinjuan di wajah pria itu terjatuh ke lantai...

" dimana kau sembunyikan semua wanita itu bajingan " ucap hadwin berbisik di telinga nya sembari memainkan pistol kesayangan nya 

" aku tidak tahu!!! aku sudah memberitahu anak buah mu aku tidak tahu dimana mereka " teriak revidan dengan lirih 

BUGHHH....

" KAU BERBOHONG SIALAN!!!!  siapa yang menyuruh mu tetap diam hah aku akan membuat keluarga mu menjadi korban selanjutnya jika kau masih tetap diam " sarkas hadwin membanting tubuh pria itu 

BUGGHHH...

" TEXAS.... MEREKA ADA DISANA MEREKA BERADA DI CLUB AE7 " teriak revidan 

hadwin berjongkok di samping pria lemah itu menatap kedua bola mata nya untuk meyakinkan dia berbohong atau tidak , hadwin tidak melihat kebohongan di sana 

" maksudmu ketua ALFA dalang nya?" tanya hadwin sekali lagi 

" iya...iya tuan , dia pemiliknya dia yang menculik semua para gadis itu " jujur revidan 

" apa tuan akan melespakan aku " tanya revidan lagi 

hadwin menatap nya sejenak beranjak dari sana dengan senyum misterius nya menatap ke arah reyhan yang sudah tentu apa maksud dari tatapan dan senyuman maut milik tuan besarnya 

" kau urus dia jangan lupakan ambil beberapa organ yang penting , aku tidak mau mengotori tangan ku dengan darah pengkhianat seperti dia " ucap hadwin tajam dan pergi dari ruang bawah tanah yang hanya menyisakan reyhan dan si calon korban selanjutnya 

" TIDAK !!! TIDAK !!! TIDAK TUAN KAU BERBOHONG PADAKU  ARGHHH" teriak revidan kencang

hadwin menutup kembali pintu itu dan hanya medengar suara teriakan demi teriakan di dalam sana...