webnovel

Casting & Slashing

Salah satu boneka menerjang kearahku, lantas aku menembakkan bola api, membuatnya hancur. Tak lama kemudian boneka lainnya menghampiri dan merasakan serangan listrik, dari waktu jeda serangan yang dilancarkan aku lebih unggul karena menggunakan dua elemen sihir satu per satu. Tapi kalau terus seperti ini ia akan menyadari nya.

"Ohh seperti itu..." Marionette tersenyum, tak peduli dengan Miria yang berlari memutari nya sehari menembak dengan pistol yang tentu saja mengenai boneka yang melindungi Grimoire tersebut.

Tak lama kemudian dua boneka menyerang ku secara bersamaan, diriku lantas menghindari kebelakang dan merapalkan sesuatu yang kupikirkan sejenak. Aku tak tahu apakah ini bekerja atau tidak...

"Fireball!!!" diriku menembakkan bola api dan saat mengenai target bola api tersebut meledak mengenai target lain nya yang berada didalam jangkauan ledakan tersebut, termasuk Miria.

"Hei, hati-hati dengan sihir itu. Friendly Fire dasar bodoh!!!" kata Miria kesal seraya menepuk-nepuk pakaian nya yang terbakar di bagian bahu.

"Maaf!"

Setelah itu diriku menyadari Grimoire itu lengah dengan kejadian tersebut, lantas aku pun melancarkan serangan listrik kepada nya.

"Apa yang-" ia terkejut dengan serangan dadakan tersebut lalu mundur sesaat. Tanpa memberikan kesempatan aku lantas kembali melancarkan serangan yang sama, namun boneka-boneka itu kembali melindungi nya.

Sepertinya pertarungan baru saja dimulai.

'-'

Aku pun terduduk lemas karena kehabisan Mana, terlalu sering melancarkan serangan sihir bisa membuat tubuhku mendadak lemas. Bahkan kepala ku terasa pusing, namun aku menyaksikan pertarungan tanpa henti antara Miria serta Grimoire Marionette. Miria selain menggunakan serangan sihir es yang sangat ia kuasai juga menahan beberapa boneka yang mencoba menyerangnya dari samping dengan sebuah pistol di tangan sebelah nya. Dan ia sama sekali tidak merasa kelelahan sedikit pun.

Miria Winchester, siapa kau sebenarnya?

"Sialan!" Marionette pun mundur, awalnya ia kesal namun raut wajahnya berubah saat ia mengukir senyuman puas. Aku dan Miria saling menatap sebelum merasa penasaran ada apa dengannya

Apakah Grimoire ini seorang masokis?

"Hari ini mungkin aku tak bisa membawa mu menuju markas utama kami, tapi rekan ku satu lagi bisa membawa murid mu." Perlahan ia mundur dari pertarungan, Miria yang mendengarnya naik pitam dan menembaki Grimoire itu membabi buta yang tentu saja dilindungi boneka-boneka.

"Sial sial sial!!!" Miria terlihat kesal, lalu berlari pergi meninggalkan ku tanpa sepatah kata. Aku hanya terdiam sejenak lalu bergegas menyusulnya, bila perkiraan ku benar. Grimoire itu bisa menjadikan kedua murid Miria tersebut sebagai umpan untuk membuatnya terpojok.

Aku tak akan membiarkan itu terjadi!

-+-

Di tempat lain pada waktu yang sama, Aisa dan Rin terpojok dikelilingi gerombolan Minion. Mereka saling menjaga posisi satu sama lain.

"Rin, apa menurutmu ini ulah Grimoire itu?"

"Entahlah Aisa, tapi aku rasa ia tidak bekerja sendirian. Kau masih ingat kemampuan ia kan?"

Aisa mengangguk, bila itu benar berarti ada Grimoire lain yang muncul selain Marionette. Dan benar saja Marionette muncul dibarengi oleh seseorang yang memakai baju zirah rantai dengan motif yang sama dengan para Minion, mungkin kah ia...?

"Namaku Zealot, Prince of Crusader. Aku akan jamin kalian tidak akan dilukai oleh para Minion ku bila kalian menyerah dan ikut kami, aku juga bisa menjamin keamanan kalian saat menjadi sandera. Tidak seperti rekan ku ini..." ucap Zealot seraya memberikan isyarat kepada Minion untuk mundur 3 langkah.

"Hey, apa maksud perkataan mu itu? Aku juga bisa menjadi seseorang yang terhormat juga." ketus Marionette tak senang dengan perkataan nya

"Ohh begitu, lalu mana sandera yang kau maksud itu?" balas Zealot membuat teman di sebelah nya makin kesal.

"Maaf saja, tapi aku tak bisa mempercayai monster yang mengancam umat manusia. No offense surely~" kata Aisa dengan nada bicara mengikuti Wali Kelas nya Miria, Zealot yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas berat... Ia terlihat kecewa.

"Sangat disayangkan sekali, kau membuat ku memilih opsi terakhir." Ia menjentikkan jari nya, tiba tiba tangan para Minion muncul dari bawah dan menggenggam erat pergelangan kaki Aisa dan Rin

"I-Ini kan?!"

"Aisa, aku tak bisa bergerak kalau seperti ini."

"Kalian berdua, matilah." para Minion secara kompak berlari menuju mereka, sebelum mereka sampai seorang muncul dan menghempaskan para Minion dengan hembusan es dari tubuhnya.

"Miria-sensei!" ucap Aisa tak percaya, Miria berdiri di hadapan mereka menatap dingin dua Grimoire di depan nya.

"Kalian semua, akan ku bunuh!!!" Aisa, Rin, Marionette serta Zealot merasakan aura dingin yang kuat. Bahkan aku yang sedang melihat pun dari kejauhan pun masih bisa merasakan rasa kebencian Miria kepada Grimoire tersebut.

Sebelum itu aku dan Miria berlari bersama menuju lokasi yang dituju.

"Hey Albert, bisakah kau mengawasi ku dari kejauhan?"

"Kenapa seperti itu, aku pun ingin membantu!"

"Tidak maksudku aku ingin kau mengawasi serta memastikan kedua murid ku melarikan diri selagi aku melawan dua Grimoire."

"Justru itu yang ku khawatirkan, seharusnya aku perg-"

"Sudahlah ikuti perkataan ku Albert! Kedua murid ku lebih penting dari ku, tolonglah!!!"

Dan akhirnya aku menyetujui nya, tidak kusangka ternyata orang yang kukenal adalah murid-murid dari Miria.

Dan seperti nya Miria terlihat marah atas apa yang terjadi kepada kedua muridnya, sekarang ia nampak seperti Princess North yang sering diceritakan oleh kakek ku. Tidak... Kurasa lebih hebat dari Princess North itu sendiri.

To be continued...