Sam langsung saja kembali di bawa ke ruangan khusus. Kini ruangan itu beda lagi. Ruangan dengan kosong tak ada apapun dan hanya ada kamera di sudut ruangan itu. Sam sangat khawatir dan deg degan sekali. Ia takut akan ketahuan oleh Jack.
"tenanglah, aku tidak akan membuatmu terluka," seru Jack sambil menepuk pundak Sam. Sam sama sekali bingung apa yang akan di lakukan oleh Jack selanjutnya.
"ini adalah ruang rahasia untuk memeriksa apakah kau benar benar akan membeli barang lezat itu atau tidak dan aku tidak akan mengampuni jika kau adalah mata mata. Lihatlah di bawah sana ada buaya yang akan memangsamu," kata Jack dengan melihat ke bawah.
Lantai kaca itu ternyata bisa di lihat dari atas kalau ada buaya yang sangat besar. Sam sangat ketakutan sekali. Kini langsung saja tangan Jack mencoba memeriksa semuanya yang ada di badan Sam. Untung saja Sam sudah mempersiapkan semuanya. Ia bahkan memakai kulit tubuh dengan palsu dan menyimpan barang barang penting di dalam kulit palsu itu.
"untung saja aku berhasil melewati ini," kata Sam di dalam hati.
"Oke , baiklah. Ternyata kau memang benar benar sungguhan," seru Jack dengan wajah bangga kepada Sam.
Kini mereka berdua keluar dari ruangan itu dan menuju ke ruang pertama. Disitulah Sam melakukan transaksi dan dia sudah mentransfer semua uang kepada rekening milik Jack.
Sam sangat lega sekali. Karena ia berhasil dengan misinya. Ia kini memikirkan bagaimana nasib Jihan.
"Oke, apakah kau mau membawa barang ini atau di kirim saja ke ruamhmu?" tanya Jack dengan serius.
"Aku bawa saja. Aku membawa tas," jawab Sam dan ia langsung merogoh saku celananya lalu ia membuka tas itu yang bisa menjadi tas ransel yang besar.
"Oke, aku bantu memasukkan barang barang ini," ucap Jack dan ia langsung memasukkan barang barang kotak itu dengan pembungkuhus khusus. Ada sepuluh kotak dan Jack memasukkannya ke dalam tas hitam itu.
Sekarang Sam sudah berhasil. Kini ia langsung saja keluar dari ruangan itu dan bergabung kembali dengan di tengah berjoget di atas lampu disko. Ia sengaja melakukan itu karena ia akan menunggu Jihan selesai dengan misinya.
Sementara Jihan kini sudah ada di sebuah kamar bersama Josh sang walikota. Ia menyiapkan minuman khusus untuk Josh sang walikota seperti biasanya minuman itu telah di beri sebuah obat khusus agar Josh bisa tertidur pulas.
"Aku tidak menyangka di club' ini ada gadis yang cantik sepertimu," kata Josh dengan memuji.
"Ya teriamaksih, silahkan minum dulu," seru Jihan yang berpura pura Menganti namanya dengan fox.
"Oh, ya namamu bagus sekali ya. Aku baru mendengar nama itu fox. Nama yang sangat unik," seru Josh dengan mendekatkan diri ke arah Jihan.
Namun Jihan segera saja kakinya mundur. Ia tidak mau di sentuh sedikitpun oleh Josh.
"Aku tahu kau membuatkanku minum agar aku bisa tertidur pulas kan dan kau akan mencuri semua milikku," seru Josh dengan serius.
Jihan sangat ketakutan sekali. Bodohnya ia mungkin akan segera terbuka kedoknya.
Ia langsung saja mengeluarkan strategi barunya.
"Hahaha itu tidak mungkinlah walikota Josh. Aku tidak mungkin menyakitimu," kata Jihan dengan pura pura tertawa.
Josh pun ikut tertawa kecil. Sepertinya Josh mulai mengenal dengan mata milik Jihan.
"Aku rasa aku kenal.dengan mata coklatmu itu. Apa sepertinya kita pernah bertemu?" Tanya Josh dengan melihat jelas mata milik Jihan.
Jihan langsung saja melihat ke belakang Josh.
"Oh itu ada apa?" teriak Jihan dengan keras. Seperti seorang yang ketakutan.
"Itu itu lihatlah disana!" seru Jihan dengan keras.
Josh langsung saja terperangkap ke dalam startegi Jihan. Ia langsung kebingungan dan terus melihat apa yang di tunjuk oleh Jihan. Seketika itu dalam hitungan detik. Ketika Josh sudah berada di depan Jihan. Jihan langsung saja dengan jarinya menyetrum kan sebuah alat ke leher Josh. Kini Josh terkapar pingsan.
Jihan menyeringai dnegan sadis. Sekarang Jihan langsung saja bertindak dengan memukul dirinya sendir. Ia menghantamkan bogemenyah ke pipinya sendiri sampai lebam. Serta merogoh celana Josh dan ia menemukan pisau kecil langsung saja pisau itu ia coretan sendiri ke pipinya.
"Ya Tuhan! Ini rasanya sakit sekali!" tapi tidak apa apa. Ini demi kebebasanku nantinya," seru Jihan dengan bersemangat
Kini ia langsung saja memotret dirinya sambil menangis dan ia juga membuat Vidio dirinya dengan Josh.
"aku terpaksa membuat Josh pingsan. Karena walikota ini telah melakukan penganiayaan kepadaku. Tolong semua tolong turunkan walikota Josh. Dia sangat tuda berperikemanusiaan," ucap Jihan dengan sambil mengeluarkan air mata palsunya.
Kini ia juga sudah membuat gadis gadis yang bekerja disini membuat sebuah pengakuan. Kalau pekerja disini sengaja di pekerjaan dengan tidak baik. Semetara itu polisi segera datang dan Sam langsung berlari menuju ke Jihan.
"Apa kau baik baik saja?" tanya Sam.
"Iya lebih baik aku merasa baik baik saja saat ini," jawab Jihan dengan cepat. Lalu ia berlari bersama Sam di keramaian itu.l dan langsung masuk ke dalam mobil Aslan. Malam yang begitu rumit telah berlalu dan misi mereka semuanya berhasil.
***
Kini aku dan dan juga Jihan sudah berada di apartemenku. Kami semua kelelahan sekali..meski aku hanya menunggu di mobil. Tetapi otakku juga sangat lelah dengan melihat lihat layar monitor dan juga memikirkan kapan memanggil polisi. Untung saja misi ini telah berhasil.
"Kau tahu aku hampir saja ketahuan di ruangan khusus," kata Sam dengan menceritakan apa yang di alaminya.
"Iya aku juga sangat cemas sekali. Dia hampir saja mengenali mataku. Untung saja aku langsung setrtum Walikota itu," kata Jihan dengan kesal.
"apa kalian mau istirahat atau makan makan yang enak? Kalau aku jujur saja aku ingin sekali istirahat," kataku dengan menawarna kepada mereka berdua.
"Aku sama sepertimu Aslan. Aku lelah sekali. Aku ingin istirahat. Menenangkan pikiranku," kata Jihan dengan wajah lesu.
"Kalau aku juga ingin istirahat dan setelah itu makan dengan banyak makanan lezat," kata Sam sambil memperlihatkan giginya.
Kini aku langsung saja memesan kebutuhan kami bertiga dengan jasa profesional yang akan memuaskan kami bertiga. Kami bertiga di pijat dengan sangat enak dan bisa tertidur nyenyak. Lalu juga berendam dengan ramuan khusus dan kepala kami bertiga juga di pijat dengan sangat nyaman.
"Oh, aku seperti berada di surga Aslan," kata Jihan di balik tembok itu.
Aku sangat senang mereka bahagia. Ini semua tidak akan cukup untuk pengalaman yang telah mereka berdua berikan kepadaku. Dulu aku menajdi manusia yang sangat monoton.