"Kenapa memang, Pak Dokter?" Om Doni mengerutkan alis.
"Aku khawatir akan memunculkan berbagai penafsiran di publik, dan akan mengundang pro kontra secara luas yang berimbas pada potensi keresahan..." kata si dokter lagi.
Om Doni ternganga. "Kata-kata anda terlalu berbelit. Coba anda rinci kesimpulannya apa?"
Dokter itu menghela nafas. "Saya takut anda akan mentertawakan saya," katanya pula.
Om Doni tertawa. "Pak dokter! Saya sudah berkali-kali tertawa karena senang, jadi saya rasa saya tidak akan lagi tertawa, karena saya sudah bosan tertawa," kata Om Doni. "Baik, sekarang katakan saja apa maksud anda. Saya janji tidak akan mentertawakan!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com