"Aku akan usahakan agar kau tinggal saja di rumah Om Doni, gak pantas seorang perempuan tinggal di sini sendirian. Ada-ada saja Om Doni!" kata Lusia sambil menarik Seruni menuju ke kamar gadis kampung itu. "Sekarang kemasi saja barang-barangmu. Sebentar lagi Om Doni akan datang menjemput. Biar aku yang bicara padanya."
"Emang dia mau menampung aku yang anak kampung begini? Enggak, Kak. Aku gak enak!" Seruni memprotes.
"Eit! Dia yang punya ulah, dia juga yang harus bertanggung jawab! Semua gara-gara dia sampai jadi kacau begini! Kenapa harus mengurung-ngurung orang segala!" Lusia mengeras. Seruni terdiam.
"Tapi aku betah aja di sini, kak. Lagipula siapa yang mengurus kakek Abdullah kalau aku pergi?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com