"Selamat siang," sapa polisi sekali duduk di ruang interogasi. Pria yang membawa beberapa lembar kertas itu kini tengah menatap Megalani dengan intens sekali.
Di ruangan itu, hanya ada satu pintu keluar. Tak ada satupun jendela, atau hanya sekedar ventilasi yang ada. Di tempat itu pula, terpasang beberapa CCTV yang menyerap ke arah mereka.
Megalani terus memandang dengan amat was-was. Tatapannya terus mengedar pada sekeliling ruangan. Wanita itu terlihat sedang mencari celah. Namun apapun yang ia lakukan, sungguh ia tak akan berhasil jika niatnya kantor kepolisian.
"Selamat siang Ibu Megalani!" Sapa polisi itu mengulangi ucapannya. Dan kini, pria itu menekankan setiap kalimatnya.
Arah pandang sang polisi terlihat begitu amat terfokus pada Megalani. Hingga sedikitpun gerak-gerak sang wanita, terus ia amati.
Megalani dibuat terkejut oleh suara sang polisi. Wanita yang sedari tadi terus mengedarkan pandangan kini mulai menatap kearah sang pria di depannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com