webnovel

Tongkat Sihir

"Lihat itu." Menunjuk ke toko di seberang jalan, "Itu adalah toko Ollivander, dimana kamu bisa mendapatkan tongkat yang baik."

"Pergilah… aku akan menunggu di sini." Jelas Profesor Mcgonagall kepada Arel.

Dengan anggukan dan wajahnya yang telah kembali damai, Arel berjalan perlahan menuju tujuannya.

Kring kring

Dering bel toko yang menandakan adanya pengunjung.

Di dalamnya ada banyak sekali tumpukan kotak-kotak sempit di sekitar, itu ditumpuk dengan rapi dan menjulang ke langit-langit toko.

Kursi hitam kurus berdiri di berhadapan dengan pintu.

"Pengunjung baru?"

Kepala berambut putih dengan mata yang pucat muncul dari balik rak.

"Aku adalah Garrick Ollivander, pemilik toko tongkat Ollivander." Ucapnya setelah datang ke hadapan Arel.

"Aku Arel Arva dan aku datang ke sini untuk mencari sebuah tongkat sihir yang cocok." Ucap Arel langsung ke poin utamanya.

Melihat hal ini Ollivander hanya tersenyum riang, "Bagus… anda datang ke tempat yang tepat."

"Kemarilah." Kata Ollivander seraya memegang pita pengukur perak.

"Hmmm… yang manakah tangan dominanmu?" Ollivander bertanya selagi mengukur badan Arel.

"Kanan." Arel yang pernah mengalami kehidupan kacau, hanya diam saat tangan Ollivander sibuk mengukur keseluruhan tubuh, dari lingkar kepala hingga panjang kaki.

Bagaimanapun Arel mengerti sedikit tentang pembuatan senjata, dia selalu menghargai senjata yang bagus, tapi dia lebih suka senjata yang sangat cocok dengan dirinya, mau bagaimanapun juga senjata yang bagus banyak tersebar sedangkan senjata yang cocok hanya ada bagi diri sendiri.

Setelah semua pengukuran telah selesai, Ollivander mulai berkeliling dengan membawa sebuah pemikiran di benaknya.

"Lihat ini." Jelas Ollivander dengan menyodorkan sebuah tongkat sihir.

"Inti rambut unicorn, kayu hazel dan panjang 10 inci dengan tekstur yang padat."

"Ini mungkin akan cocok untukmu, tongkat yang cocok untuk orang-orang yang bisa mengendalikan dirinya sendiri dan tongkat ini adalah tongkat yang sangat setia kepada tuannya, sekali memilih dan itu tidak akan pernah memilih lagi."

"Setia?" Arel menatap Ollivander seolah-olah bertanya apa maksudnya.

Melihat ini, Ollivander mulai menjelaskan dengan senyuman "Ingat ini Tuan Arel, setiap tongkat selalu memiliki keunikannya masing-masing, itulah mengapa tongkat sihir selalu memilih tuannya dan ini adalah hal yang paling aku sukai, untuk membuat tongkat sihir menemukan tuannya."

"Tongkat ini yang terbuat dari kayu hazel adalah tongkat yang sensitif dan ditambah dengan rambut unicorn sebagai intinya membuat tongkat ini menjadi tongkat yang akan mengikuti tuannya setelah membuat pilihan, tongkat ini akan mengikuti tuannya bahkan hingga kematian datang ke tuannya, ini akan berhenti berfungsi sebagai tongkat sihir setelah semua."

"Juga, tongkat ini bagus untuk pemula karena sensitivitasnya yang baik, itu akan selalu mengikuti suasana hati tuannya."

Mendengar penjelasan Ollivander membuat Arel sedikit cemberut, dia hanya bisa mengeluh dalam hatinya bahwa tongkat ini terlalu berubah-ubah.

"Cobalah." Mempersilahkan Arel untuk mencoba tongkat.

Arel mulai mengayunkan tongkatnya, tapi entah mengapa tidak terjadi apapun yang berkaitan dengan sihir, tidak ada efek sama sekali.

"Oh… apakah itu menolaknya?" Terbukti Ollivander sangat berpengalaman dan langsung mengetahui inti masalahnya.

Mengganti yang lain, "Kalau begitu… Coba ini." Menyodorkan tongkat kedua, "Inti urat jantung naga, kayu beech dan panjang 15 inci dengan tekstur yang kaku"

"Ini sangat bagus untuk orang-orang yang memiliki pemikiran lebih dari usia tubuhnya atau bisa dibilang ini adalah tongkat yang ditujukan bagi orang bijak."

"Jadi saat tongkat ini cocok dengan pemiliknya, ini akan menunjukkan potensi aslinya yang sangat kuat akibat resonansi antara kayu beech yang pemilih dan inti urat jantung naga yang melambangkan kebijaksanaan."

Mendengar penjelasan Ollivander membuat Arel berpikir bahwa tongkat ini terlalu pemilih dan tidak terlalu menyukainya, tapi karena ini adalah rekomendasi dari Ollivander dia tetap mulai mengayunkannya.

Saat tongkat terayun, energi sihir yang besar tiba-tiba meletus ke sekeliling ruangan, memporak-porandakan tempat yang begitu rapi sebelumnya.

"Uhmm… sepertinya ini tidak bagus." Melihat situasi sekelilingnya, Arel hanya bisa mengembalikan tongkatnya dengan canggung.

Ollivander yang sebagai pemilik toko hanya mengabaikan kekacauan sekitarnya, "Sepertinya ini masih bukan."

"Aku hanya membuat tongkat dari 3 inti sihir, dan yang ketiga adalah bulu phoenix yang memiliki sifat sangat aktif, yang terlihat tidak cocok untukmu." Ollivander yang telah salah dua kali sedang berpikir tentang kombinasi yang cocok untuk anak di depannya.

"Uhmm… Tuan Ollivander, mengapa panjang tongkat sihir berbeda-beda? Bukankah itu hanya untuk menyalurkan sihir?" Arel yang telah memperhatikan desain tongkat sebelumnya mendapatkan sesuatu yang menyikut rasa penasarannya, lagi pula jika itu adalah bahannya yang berbeda bisa membuat sifat yang berbeda, tapi bagaimana dengan panjangnya? Apakah kecepatan sihir untuk merambat berbeda?

Ollivander yang terlihat masih tenggelam dalam pemikirannya, segera tersenyum untuk menjawab pertanyaan Arel, "Untuk simpelnya, banyak pembuat tongkat mencocokkan panjang tongkat dengan ukuran tinggi penyihir yang akan menggunakannya, padahal hal ini tidak mendasar, dan biasanya akan gagal dalam memperhitungkan kecocokan antara tongkat dengan tuannya."

"Dalam pengalaman saya, tongkat yang berukuran panjang mungkin sesuai dengan penyihir yang lebih tinggi, tetapi mereka cenderung tertarik pada kepribadian yang lebih besar, dan orang-orang yang memiliki pemikiran luas dan memiliki sihir yang hebat. Tongkat yang rapi mendukung pengeluaran mantra yang lebih elegan dan halus."

"Panjang atau pendek sebuah tongkat tidak hanya dilihat dari satu aspek, akan tetapi, kepribadian orang, jenis kayu, inti, fleksibilitas dapat mengimbangi atau meningkatkan panjang tongkat tersebut."

"Kalau begitu, bagaimana dengan tekstur yang berbeda?" Segera Arel memulai pertanyaan kedua setelah melihat Ollivander yang murah hati tentang ilmunya.

"Tekstur? Itu untuk menunjukkan tingkat adaptasi dan kemauan untuk berubah yang dimiliki oleh pasangan tongkat-dan-pemilik – meskipun, sekali lagi, faktor ini seharusnya tidak dianggap terpisah dari kayu tongkat, inti dan panjang, atau dari pengalaman hidup pemilik dan gaya sihir, semuanya akan bergabung untuk membuat sebuah tongkat menjadi unik." Penjelasan Ollivander yang begitu murah hati membuat Arel sangat puas, ini sangat menambah wawasannya.

"Oh… aku ingat." Ollivander yang telah berbicara panjang, tiba-tiba bergegas ke belakang dan kembali dengan sebuah tongkat,

"Sebelumnya ada seseorang yang datang untuk menawarkan sebuah tongkat padaku dan kupikir ini sudah ditakdirkan untukmu."

"Inti bulu sayap pegasus, kayu ash dan panjang 12 inci dengan tekstur yang luwes."

"Tongkat ini memilih tuan yang halus seperti angin dan kuat seperti petir, sebagaimana pegasus yang berteman baik dengan angin dan petir."

"Walaupun tongkat ini tidak sulit untuk digunakan karena sikapnya yang lembut, tapi hanya sedikit orang yang bisa mengeluarkan potensi aslinya dan sedikit orang itu semua ditakdirkan untuk menjadi seorang ahli."

"Cobalah." Ollivander mulai menantikan bagaimana reaksi tongkat tersebut, kali ini dia sangat yakin dengan pilihannya.

Saat Arel hendak mencobanya, tongkat tersebut telah memberikan reaksi di kala Arel hanya menyentuhnya.

Semburan angin yang penuh dengan kegembiraan datang mengelilingi Arel, seperti mendesaknya untuk memilihnya.

Arel yang merasakan perubahan sekelilingnya segera menoleh ke Ollivander yang tersenyum puas, "Bagus… tongkat ini telah memilihmu sebagai tuannya, selamat!"

Arel yang mendapat konfirmasi dari Ollivander mulai memejamkan matanya dan menikmati setiap angin yang datang dan pergi, ini terasa sangat nikmat bagi orang seperti Arel.

Setelah desiran angin telah pergi, Arel membuka matanya dan menunduk kepada Ollivander "Terimakasihku Tuan Ollivander, ini sangat cocok denganku."

"Itu adalah kesenanganku Tuan Arel."