Sebuah Pengkhianatan

"Ini anakmu, Kira-kun! Ini adalah bagian dari Akazawa!" pekik Emilia, membuat semua mata tertuju pada meja mereka.

"Bagaimana bisa kau seyakin itu, hah? Memang kau kira aku tak tahu tipu muslihatmu akhir-akhir ini? Kau sudah berubah, Emilia! Kau bukan teman masa kecilku lagi! Jadi, jangan coba menipuku lagi, Emilia!"

"Aku berkata yang sebenarnya, Kira-kun. Ini benar-benar anakmu. Anakku adalah bagian dari Akazawa." Emilia menuntun tangan Akira untuk menyentuh perutnya. "Sudah berjalan 2 minggu. Kamu pasti bisa merasakan kehadirannya, 'kan? Meski ini mungkin masih berupa gumpalan darah."

Akira menarik tangannya, cepat. Ia melihat kembali ke arah Rin yang sedari tadi menunduk.

Akira Akazawa benar-benar kesal pada sikap acuh Rin saat ini. Akira mengira bahwa mungkin Rin sudah tidak mencintai Akira lagi, karena sudah ada lelaki baik seperti Seiichiro.

Sepertinya saat ini, Akira perlu menguji seberapa besar cinta Rin pada dirinya saat ini.