Tuan Akira tidak dapat mengungkapkan fakta yang sebenarnya. Ada perasaan beberapa orang yang harus dipertaruhkan dalam situasi yang rumit ini. Pada akhirnya, Tuan Akira mengorbankan perasaan kedua anaknya.
"Yui-chan! Taku-chan! Maafkan papa, Anak-anakku! Kalian harus mengerti bahwa sebenarnya ini juga berat bagi papa," gumam Tuan Akira. Setelah itu, ia menyibukkan diri dengan berkas-berkas yang sudah menumpuk di meja kerjanya itu.
***
Memikirkan semua kisah rumit dari keluarga ayahnya itu, membuat kepala Yui menjadi pusing. Pelukan dari pamannya tadi memang mampu membuat Yui melupakan sejenak masalah keluarganya, tapi ketika sendirian seperti ini Yui jadi ingat kembali betapa sikap ayahnya kini berubah.
Dahulu, Tuan Akira selalu memanjakan Yui dan Takumi. Namun, sekarang lelaki itu tidak segan-segan untuk menampar pipi Yui dengan kejam. Yui tidak akan menceritakan hal yang terjadi di kantor tadi kepada siapa pun. Termasuk adiknya yang bodoh dan tidak peka itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com