Ketika mereka menerima buku pelajaran itu, kebetulan saat itu ada ukuran seragam sekolah yang cocok untuk mereka. Sehingga mereka berdua mengambilnya.
Sambil membawa banyak barang, Xi Yan mengajak mereka ke asrama untuk mengatur tempat tidur. Saat itu kebetulan hanya ada dua ranjang atas yang tersisa di kamar yang berisi enam orang.
Xi Yan melihat koper sederhana mereka kemudian berkata, "Aku akan memberi kalian izin setengah hari. Kalian bisa membeli beberapa kebutuhan sehari-hari dan pakaian. Sore hari ini kalian harus mengikuti kelasku, ini adalah kelas pertama untuk kalian. Datanglah tepat waktu."
Meng Jinyang tersenyum dan berkata, "Terima kasih guru."
*
SMA 1 Kota Ming adalah sekolah paling tua yang letaknya tidak jauh dari pusat kota. Gu Mang dan Meng Jinyang keluar asrama sambil membawa surat izin dan berjalan menuju halte bus.
Meng Jinyang menggunakan memo ponsel untuk mencatat barang yang akan dibeli. Gu Mang berdiri dengan malas dan santai, ia menggigit permen lolipop di mulutnya. Sambil bermain game ia memiringkan kepalanya, dan membasmi musuh dalam game..
Tiba-tiba sebuah Mobil SUV hitam berhenti tepat di depan mereka. Seketika Gu Mang langsung mengalihkan pandangannya ke arah datangnya mobil tersebut, tidak lama kemudian jendela mobil tersebut perlahan mulai terbuka.
Gu Mang sedikit menyipitkan matanya saat melihat yang orang ada di dalam mobil itu. Lengan kemeja pria itu digulung ke atas beberapa kali, sehingga memperlihatkan lengannya yang putih. Orang yang ada di dalam mobil itu pun sedikit mengeluarkan kepalanya melalui jendela mobil, pergelangan tangannya tampak menggantung dengan santai.
Di bawah cahaya matahari, parasnya seolah bisa membuat siapapun yang melihatnya langsung terpesona. Matanya begitu indah dengan lipatan di bagian atas matanya. Dan sepertinya pandangan Lin Shuang juga tidak buruk dalam menilai sesuatu.
Pria yang ada di dalam mobil itu memang benar-benar terlihat sangat tampan. Pria tersebut adalah Tian Muda Lu Chengzhou.
Saat itu Lu Chengzhou memandangi gadis yang mengenakan topi itu, matanya tampak selalu merah sehingga memberikan kesan jahat. Leher Gu Mang yang panjang seperti angsa, terlihat ramping dan indah.
Di bawah sinar matahari, bahkan pembuluh darahnya dapat terlihat dengan jelas. Entah kenapa, Lu Chengzhou merasa emosi setiap kali berhadapan dengan Gu Mang.
Kebanyakan kulit orang-orang akan terlihat seperti kulit mati ketika sedang berada di bawah sinar matahari, semua kekurangan yang ada pasti akan akan terlihat dengan jelas.
Namun kulit Gu Mang yang putih malah terlihat semakin mempesona saat berada di bawah sinar matahari. Kulitnya terlihat sangat halus seperti giok Yangzhi.
Pria itu seolah mendorong orang lain untuk melakukan sesuatu yang tidak biasanya, kemudian perlahan ia pun mulai membuka bibirnya dan berkata dengan nada rendah, "Nona Gu, mau pergi ke mana?"
Gu Mang menyimpan ponselnya, dan memasukkan tangannya ke dalam saku, "Mall."
"Naiklah ke dalam mobil, aku akan mengantarmu ke sana." Suara pria itu pelan dan terdengar sangat memesona.
Mendengar pria itu berkata seperti itu, seketika Gu Mang pun langsung terdiam beberapa detik. Kemudian ia melihat ke arah Meng Jinyang.
Sebelumnya Meng Jinyang tidak pernah melihat seseorang yang begitu mengesankan seperti Lu Chengzhou. Tapi bagaimana pun juga ia adalah seorang laki-laki.
Meng Jinyang merasa sangat gemas, tanpa sadar meremas ajari-jarinya, matanya tampak berkedip-kedip sesaat. Kemudian ia mengangguk dengan ragu-ragu. Ia selalu harus belajar bergaul normal dengan pria lain.
Begitu dia naik ke mobil, Gu Mang berkata dengan suara rendah, " Ke Xingguang Plaza, terima kasih."
Mobil mulai bergerak.
Lu Chengzhou sekilas melirik ke arah gedung sekolah yang ada di belakangnya dan bertanya, "Kamu pindah sekolah di sini?"
Gu Mang saat itu sedang duduk dalam posisi yang membuatnya merasa sangat nyaman. Ia melipat kakinya yang panjang dalam posisi bertumpuk. Ia memainkan ponselnya, dan ekspresinya tampak sangat datar.
Saat mendengar Lu Chengzhou bertanya padanya, Gu Mang langsung meresponnya dengan malas tanpa memandangnya. Dengan posisi lollipop masih di dalam mulutnya, Lu Chengzhou terlihat sangat menarik perhatian.
Lu Yi mengalihkan pandangannya, ia menatap gadis itu melalui kaca spionnya, dan dalam hati ia merasa kagum dengan sikapnya.
Selama ini tidak ada seorang pun yang berani bersikap seperti itu terhadap Tuan Muda mereka. Sikapnya benar-benar acuh tak acuh. Lu Chengzhou melihat layar ponsel Gu Mang dan jari-jarinya Gu Mang yang putih dan ramping sedang mengoperasikan gamenya dengan terampil.
Senjata AWM dioperasikan tanpa terburu-buru, pistol bertekanan sangat stabil, dan kepala musuh ditembak tepat dengan satu tembakan, tembakan yang sempurna. Sangat jarang melihat gadis memainkan permainan seperti ini dengan sangat baik.
Kemudian Lu Chengzhou mengalihkan pandangannya ke wajah Gu Mang dan berkata, "Nona Gu saat kamu menyelamatkan Nenekku hari itu, kamu belum menerima biaya konsultasi saat kamu pergi."
Tiba-tiba alis Gu Mang tampak menurun, dan tatapan matanya tampak berbinar. Ia teringat biaya konsultasi yang seharusnya ia terima adalah 100 juta yang dikabari oleh Yun Ling.
Gu Mang pun mengalihkan pandangannya dan ia langsung menatap Lu Chengzhou dengan ekspresi yang datar. Lalu ia pun bertanya dengan serius, "Kamu rencana mau memberi ku berapa?"
Meng Jinyang tahu bahwa Gu Mang memiliki keterampilan medis yang baik. Ternyata keluarga Tuan ini adalah klien Gu Mang. Batin Meng Jinyang.
Lu Chengzhou sedikit mengerutkan alisnya, lalu menggoyangkan ponsel yang ada di tangannya, dan dengan santai ia berkata, "Ayo tambahkan kontak ku di WeChat, aku akan langsung mentransfernya sekarang."
Mobil yang semula berguncang tiba-tiba dan dengan cepat menjadi stabil lagi. Gu Mang dan Lu Chengzhou tetap duduk dengan tenang dan tidak bergerak sedikit pun. Tubuh Meng Jinyang ikut terguncang saat mobil sedikit oleng.
"Maafkan aku, Tuan Muda Lu. Aku tidak menginjak pedal gas dengan benar." Lu Yi berkata dengan gemetar, tatapan matanya terlihat sangat cemas.
Cara Tuan Muda Lu Chengzhou ketika meminta kontak WeChat sangat luar biasa.