webnovel

God not be wasted

Mau sampai kapan hal seperti ini akan terus terjadi..??? hal ini harus berhenti.., harus di hentikan.... di hentikan.... ... aku harus menghentikannya...!!!! dengan sesuatu yang sudah ku miliki dari dunia ku sebelum nya

Noxva · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
40 Chs

Penyesalan

Arva membuka matanya dengan perlahan pemuda berumur 21 tahun itu mendapati dirinya berada di suatu tempat yang tidak dia kenali.

"selamat datang wahai penolong dari dunia lain".

terdengar suara yang indah dan lembut, berdiri di hadapannya seorang gadis dengan rambut panjang berwarna putih, kulit putih yang cerah serta pupil mata yang berwarna biru bagaikan crystal.

gadis itu berjalan mendekati Arva, Arva terdiam tanpa kata dari wajahnya tergambar bahwa dia masih kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"saya tau bahwa anda pasti memiliki banyak pertanyaan, tapi anda tidak perlu khawatir, saya akan menjawab semua pertanyaan anda, silahkan tanyakan kepada saya apa yang ingin anda tanyakan" kata gadis berambut putih itu.

Gadis itu seolah-olah sudah tau apa yang harus di lakukan, sedangkan Arva masih dalam keadaan kebingungan tidak tau harus berbuat apa.

gadis itu berjalan semakin mendekat ke arahnya dan duduk di sebuah batu tepat di samping Arva, gadis itu tersenyum kepadanya senyuman nya terasa begitu indah dengan sabar gadis itu menemani Arva.

selang beberapa saat Arva sudah mulai tenang, dia melihat ke arah gadis itu, gadis itu membalas Arva dengan senyuman hangat.

"apa anda sudah tenang? " tanya gadis berambut putih.

"tempat apa ini...?, ke-kenapa aku bisa ada di sini..? " tanya Arva.

"anda telah Berrenkarnasi ke dunia ini, anda yang telah mati di dunia anda sebelumnya terpanggil ke dunia kami sebagai sosok penolong bagi kami" kata gadis berambut putih.

"a-aku ma-mati...?? " kata Arva.

penjelasan gadis itu membuat Arva terkejut bukan main, dia tidak mempercayai perkataan gadis itu tapi kemudian dia teringat sesuatu, dia mengingat saat-saat sebelum dia mati.

dia dunia sebelumnya di sebuah gedung perkotaan, Arva sedang berusaha menghentikan suatu proyek sedang di jalankan oleh perusahaan terkenal di negeri itu, Arva yang awalnya merupakan orang paling jenius di tempat itu menjadi jantung proyek itu, awalnya dia melakukan nya demi menolong orang banyak tapi ternyata para petinggi-petinggi negara telah memanfaatkannya.

mereka merubah proyeknya itu menjadi senjata untuk memulai peperangan, Arva yang mengetahui hal itu berusaha menghentikan mereka tapi sebuah peluruh menembus jantung nya, dia jatuh tersungkur dengan darah yang mengalir keluar dari tubuhnya.

"kejeniusan mu sangat bermanfaat bagi kami, jika saja kau tidak menentang kami, maka kau tidak akan mati bodoh sepeti ini" kata salah satu petinggi.

kesadaran Arva mulai menghilang, rasa dingin mulai datang menyelimuti tubuhnya kegelapan mulai memenuhi penglihatannya dan akhirnya dia tewas.

air mata Arva mengalir, dia menangis di hadapan gadis berambut putih itu, dia menyesali kehidupanya yang sebelumnya, niat baik yang dia curahkan demi menolong orang banyak telah di manfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"ke-kenapa...., kenapa mereka..... " kata Arva sambil menangis.

dia menyalahkan dirinya sendiri karena mudah sekali percaya dengan mereka, dia membenturkan kepalanya ke tanah dengan sangat keras hingga dahinya mengeluarkan darah, gadis berambut putih itu langsung memeluk Arva berusaha menghentikan Arva yang menyakiti dirinya.

"tolong tenangkan diri anda.... " kata gadis itu.

Arva meronta-ronta sambil di peluk oleh gadis itu, Arva berteriak dan menangis secara bersamaan, sedangkan gadis itu berusaha memeluknya sekuat yang dia bisa.

beberapa saat kemudian Arva kembali tenang, dia terbaring di tanah dengan tatapan kosong mengarah ke langit, gadis berambut putih mengusap air mata dan darah yang ada pada dahi Arva dengan bajunya.

di dalam hatinya Arva berkata

"kenapa aku...

tidak mati saja... ".