webnovel

God not be wasted

Mau sampai kapan hal seperti ini akan terus terjadi..??? hal ini harus berhenti.., harus di hentikan.... di hentikan.... ... aku harus menghentikannya...!!!! dengan sesuatu yang sudah ku miliki dari dunia ku sebelum nya

Noxva · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
40 Chs

Menggantung

langit sudah terang menandakan pagi telah tiba Daka perlahan membuka kedua matanya pemandangan yang di dominasi dengan warna biru terlihat olehnya, dia meregangkan otot-otot di tubuhnya dan bangkit berdiri.

dia menghirup udara pagi yang segar dengan nafas yang sangat dalam.

"pagi yang segar, sepertinya bagus untuk lari pagi" kata Daka.

Leina juga terbangun dari tidurnya, gadis itu terbangun dengan kondisi yang segar sama seperti Daka, memang tidur yang lelap mampu membuat tubuh menjadi segar di pagi harinya, di sisi sungai mereka melihat sosok Arva yang sedang mencuci mukanya, melihat air sungai yang begitu segar membuat Daka ingin berenang di sungai tersebut.

"aku juga ikut Tuan Arva...!!!" kata Daka.

Daka berlari sambil melepas pakaian atasnya dengan satu loncatan yang cukup tinggi dia mendarat tepat ke tengah-tengah sungai tubuh besarnya membuat sebagian air sungai terciprat ke luar dan sebagian besarnya mengenai Arva.

seketika seluruh tubuh Arva menjadi basah.

"wah..!!, maaf Tuan Arva...!!" kata Daka.

"pagi-pagi sudah sangat bersemangat" kata Arva.

Arva menggerakkan rambut bagian depannya kearah belakang.

"WAAAAHHHH...!!!!".

teriakan Daka mengejutkan Leina, Leina pun khawatir dan datang ke tempat mereka berdua untuk memeriksa apa yang terjadi.

"ada apa Daka...!?!??" tanya Leina.

"MATA TUAN ARVA MENGHITAM...!!!" kata Daka.

pada bagian bawah mata Arva menghitam, menandakan bahwa dia tidak tidur semalaman.

"ada apa Tuan Arva..?, apa terjadi sesuatu..?" tanya Leina.

"tidak ada, aku hanya tidak bisa tidur" kata Arva.

"hah...,hah...., aku terkejut..., aku seperti melihat burung hantu..." kata Daka

"dengan teriakan mu yang keras seperti itu seharusnya aku yang terkejut, jangan sedikit-sedikit berteriak itu bisa menghancurkan telingaku" kata Arva.

"oh ya, baik" kata Daka.

Arva masih belum menceritakan kepada mereka berdua tentang kekhawatirannya, semalaman dia tidak tidur untuk berjaga-jaga jika orang-orang yang ingin membunuh orang asing yang mereka tolong akan datang menyerang mereka, tapi hingga pagi tiba mereka tidak muncul juga, menurut Arva ada dua kemungkinan yaitu mereka tidak berhasil mengikuti jejak orang asing ini atau mereka menunggu waktu yang tepat untuk menyerang, jika misal yang benar ada dugaan ke dua maka selama perjalanan ini tentunya dia tidak boleh lengah.

sementara itu di depan kerajaan Geaklubi Leo, Vrion, Nana dan pasukannya sedang berdiri berhadapan dengan pasukan kerajaan Geaklubi yang bersenjataan lengkap layaknya mau berperang, di depan pasukan kerajaan itu ada seorang kesatria berambut putih panjang sampai ke leher, berzirah hitam dengan membawa satu pedang hitam di tangan kanannya.

dua kubuh pasukan ini sama-sama mengeluarkan aura dingin, tidak ada tanda-tanda bahwa mereka menerima satu sama lain, Leo berjalan beberapa langkah hingga berada di tengah-tengah dua pasukan.

"seingatku, aku sudah mengirimkan surat bahwa akan datang, kenapa kalian malah bersikap seperti ini dan bukannya menerima kedatangan kami" tanya Leo.

"mohon maaf Tuan Leo, tapi ini adalah perintah dari Tuan Giodan" kata Durin.

"Giodan...?, kenapa kalian tidak memanggilnya dengan nama Zodiaknya..?" tanya Leo.

"ini juga merupakan perintah Tuan Giodan" kata Durin.

Leo merasa bahwa ada yang tidak beres di tempat ini, dia meminta agar bisa bertemu dengan Taurus, sebagai salah satu pelayan Zodiak Durin mengiyakan hal itu tapi Durin memberikan satu syarat.

"yang boleh masuk hanya Tuan Leo, sisanya tidak bisa, ini juga merupakan perintah Tuan Giodan" kata Durin.

pasukan dari pihak Leo sudah mulai geram, terdengar suara pasukan yang segera ingin menyerbu pihak lawan, dengan satu isyarat tangan dari Leo pasukan menjadi tenang kembali.

"baiklah, aku akan masuk sendiri" kata Leo.

dari arah belakang Vrion datang menghampiri Leo, dan berbisik di telinganya.

"seluruh pasukan dan dua pelayannya memang berada di sini, tapi satu pelayan sisanya tidak ada di dalam barisan pasukan" kata Vrion.

seluruh pasukan Geaklubi berkumpul di depan gerbang bersama dengan para pelayan Zodiak mereka yaitu Durin dan Nina tapi Kalva tidak di temukan, perasaan tidak enak Leo semakin menguat dia merasa di depannya hanya ada jebakan, tapi dia tetap memutuskan untuk masuk dan menemui Taurus.

"ingat baik perintah ku Vrion, dan jika kalian mulai terdesak sementara aku tidak kembali, segera tarik pasukan untuk kabur" kata Leo sambil berbisik.

Vrion hanya diam tapi diamnya dia menjadi isyarat untuk iya, Leo pun berjalan masuk ke dalam kerajaan Geaklubi seorang diri, perlahan gerbang raksasa kerajaan mulai tertutup, para pasukan Leo hanya bisa melihat hal itu terjadi tanpa berbuat apa-apa, sosok Leo pun akhirnya tertutupi oleh pintu raksasa.

sekarang kedua pasukan sama-sama tidak memiliki pemimpin Zodiak di pasukannya, dengan keadaan yang bisa di bilang sama ini, perang bisa terjadi kapan pun.

"jika kau ingin memulai perang, silahkan saja Vrion" kata Durin.

Vrion tidak menanggapi kata-kata Durin dan kembali ke pasukannya, di saat ini Nana dan Vrion sama-sama berharap semoga akhir dari pertemuan ini berakhir dengan baik.