webnovel

GITA

Entah mengapa sepertinya Barra jatuh begitu dalam dengan perasaan sukanya itu? Seharusnya Barra tidak boleh mengikuti perasaan suka itu pada Gita. Usia mereka berbeda jauh dan Gita juga masih bersekolah. Tapi, menahan perasaan itu terus membuat Barra gelisah. Kalau yang seperti itu disebut jatuh cinta, ya, Barra setuju dan mengakui kalau Barra jatuh cinta pada Gita. Kenapa Barra berkata begitu? Gita bahkan menganggapnya seperti kakak laki-lakinya sendiri. Lagipula, Gita juga baru saja menerima perasaan teman sekelasnya. Lalu Gita harus apa? Gita terus resah menanggapi pernyataan Barra padanya. Saat cinta datang tanpa peringatan, tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana, serta pada siapa akan berlabuh. Ini bukan kisah romansa berbau CEO ataupun Mafia dengan kehidupan kaya raya. Ini hanya kisah biasa dari Barra, pemuda 23 tahun yang jatuh cinta pada Gita, gadis remaja yang masih bersekolah. Tanpa pertanda apapun, Barra dipertemukan dengan Gita dan perasaan aneh menggelitik Barra rasakan pada pandangan pertama. Ya, Barra jatuh cinta. Dan anehnya, hatinya berlabuh pada Gita, si gadis remaja yang baru mengenal apa itu rasa suka pada lawan jenis. Kisah cinta mereka diliputi dengan banyak air mata hingga kisah ini berakhir, tanpa menghilangkan kebahagiaan Barra dan Gita dengan banyak tokoh lainnya. Kisah ini terinspirasi dari pernikahan dini yang marak di lingkungan sosial. Semoga dengan membaca kisah ini, kita semua dapat mengambil pelajaran bahwa pernikahan dini tidak seindah yang dibayangkan, namun juga tidak seburuk dan semenakutkan yang dipikirkan.

Knisa · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
316 Chs

TUDUHAN PERSELINGKUHAN Part 5

"Mas nggak mau kamu sedih habis dengar cerita mas, Yang. Demi Allah, mas rasanya nggak mau ingat-ingat waktu itu lagi, Gita," jawab Barra dengan ekspresi wajah tenang, "Wanda bukan perempuan baik kayak kamu. Entah apa hikmah semua ini dibuat Allah? Yang jelas, hidup sama Wanda bertahun-tahun dan tinggalin kamu selama itu buat mas sempat pilih buat mati aja!" sambungnya.

"Mas, istighfar!!!" bentak Gita marah.

Gita berdiri seketika dari tempatnya semula duduk.

"Gita nggak mau dengar Mas ngomong gitu lagi! Gita nggak suka, Mas! Gita nggak mau Mas pergi lagi tinggalin Gita!" Gita setengah membentak pada Barra. Tapi bukannya menjawab dengan serius, Barra malah tersenyum sembari meraih tangan Gita agar duduk kembali.

"Walau kamu dengarnya begitu, tapi memang itulah yang mas rasain waktu bangun habis kecelakaan kemarin. Kepala Mas kayak berputar dan rasanya sakit banget!"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com