"Mas nggak mau kamu sedih habis dengar cerita mas, Yang. Demi Allah, mas rasanya nggak mau ingat-ingat waktu itu lagi, Gita," jawab Barra dengan ekspresi wajah tenang, "Wanda bukan perempuan baik kayak kamu. Entah apa hikmah semua ini dibuat Allah? Yang jelas, hidup sama Wanda bertahun-tahun dan tinggalin kamu selama itu buat mas sempat pilih buat mati aja!" sambungnya.
"Mas, istighfar!!!" bentak Gita marah.
Gita berdiri seketika dari tempatnya semula duduk.
"Gita nggak mau dengar Mas ngomong gitu lagi! Gita nggak suka, Mas! Gita nggak mau Mas pergi lagi tinggalin Gita!" Gita setengah membentak pada Barra. Tapi bukannya menjawab dengan serius, Barra malah tersenyum sembari meraih tangan Gita agar duduk kembali.
"Walau kamu dengarnya begitu, tapi memang itulah yang mas rasain waktu bangun habis kecelakaan kemarin. Kepala Mas kayak berputar dan rasanya sakit banget!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com