"Hel, kenapa sih Lo nggak mau jadi pacar gue?" tanya Alder yang mulai frustasi dengan penolakan Rahel berkali-kali padanya.
"Gue ragu kalau Lo bisa fokus sama satu cewek Al," kata Rahel menatap laki-laki tampan itu malas. Alder kan mantan playboy kelas kakap, jadi ia sedikit ragu untuk menerimanya.
Sebenarnya sih ia sudah ada rasa untuk Alder, tapi ya itu masalahnya.
"Gue udah tobat ya ampun!! Masa Lo kagak ngerti juga, kalau gue masih main sama cewek lain udah dari dulu kali," decaknya kesal.
"Kok Lo yang marah sih?! Seharusnya tuh gue!"
"Jadi sekarang gue mau nanya lagi, Lo suka nggak sama gue?"
Rahel diam, ia tidak menanggapinya. Ia takut menerima Alder adalah keputusan yang salah, pasalnya cowok ini tidak bisa dipercaya sama sekali.
"Jangan takut punya hubungan sama gue, gue nggak bakal main cewek lagi, gue udah tobat," kata Alder terus memaksa Rahel menjadi pacarnya.
Aneh bukan? Masa ngajak pacaran sampai maksa gitu.
"Lo yakin Lo bisa pegang omongan Lo itu?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com