webnovel

Gentar Almaliki

Gentar merupakan seorang pemuda yatim piatu, berkelana ke pulau Juku untuk menuntut ilmu agama dan belajar ilmu bela diri. Hal tersebut, semata-mata untuk menghindari orang-orang yang selama ini selalu menghina dan meremehkannya. Akan tetapi, Gentar tidak mempunyai dendam terhadap mereka. Ia bertolak dari pulau Kaliwana menyebrangi lautan menuju ke pulau Juku atas petunjuk dari seorang pengurus Masjid yang berada di desa tempat tinggalnya, dan juga sudah menjadi tekad yang kuat dalam dirinya untuk mengasingkan diri dari keramaian. Hingga pada akhirnya, Gentar tiba di sebuah hutan yang ada di pulau Juku, dan di tempat tersebut ia bertemu dengan seorang pria berusia senja yakni–Ki Ageng Raksanagara yang sudah berdiam diri dan menyepi di bawah kaki gunung Kalingking selama bertahun-tahun lamanya. Kemudian, Gentar pun mengajukan diri kepada Ki Ageng Raksanagara untuk menjadi muridnya. Dengan senang hati, Ki Ageng menerima Gentar sebagai muridnya. Banyak hal yang Gentar dapatkan selama tinggal bersama Ki Ageng, Gentar tumbuh menjadi seorang pemuda berakhlak baik dan bijaksana, serta mempunyai kesaktian tinggi dalam ilmu kanuragan.

Gumilar79 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
60 Chs

Saran dari Ki Wiralada

Namun demikian, Gentar tampak ragu dengan kesimpulan yang diungkapkan oleh orang tua itu. Karena yang Gentar ketahui bahwa pendekar itu tidak menunjukkan gelagat jahat di hadapannya.

Sejatinya, ia sudah mengetahui bahwa pendekar yang dimaksud itu adalah Lian Mei yang wajahnya sangat mirip dengannya.

Akan tetapi, Gentar tidak lantas mengatakan kalau yang dimaksud oleh Ki Wiralada adalah Lian Mei yang pernah membantunya ketika ia dalam kesulitan.

Selama ini, Lian Mei selalu berpenampilan layaknya seorang pendekar pria. Hal tersebut ia lakukan untuk mengelabui lawannya, sudah barang tentu penampilan tersebut sangat mirip dengan Gentar yang wajahnya pun mirip dengan wajah Lian Mei.

Ketika mereka sedang berbincang, pelayan rumah makan sudah datang menyediakan minuman beserta makanan.

"Ayo, makanlah!" ucap Dewi Rara Sati mempersilahkan kedua kawan barunya untuk segera menikmati makanan yang sudah tersedia.

"Iya, Dewi. Terima kasih banyak," jawab Gentar.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com