Namun demikian, Gentar tampak ragu dengan kesimpulan yang diungkapkan oleh orang tua itu. Karena yang Gentar ketahui bahwa pendekar itu tidak menunjukkan gelagat jahat di hadapannya.
Sejatinya, ia sudah mengetahui bahwa pendekar yang dimaksud itu adalah Lian Mei yang wajahnya sangat mirip dengannya.
Akan tetapi, Gentar tidak lantas mengatakan kalau yang dimaksud oleh Ki Wiralada adalah Lian Mei yang pernah membantunya ketika ia dalam kesulitan.
Selama ini, Lian Mei selalu berpenampilan layaknya seorang pendekar pria. Hal tersebut ia lakukan untuk mengelabui lawannya, sudah barang tentu penampilan tersebut sangat mirip dengan Gentar yang wajahnya pun mirip dengan wajah Lian Mei.
Ketika mereka sedang berbincang, pelayan rumah makan sudah datang menyediakan minuman beserta makanan.
"Ayo, makanlah!" ucap Dewi Rara Sati mempersilahkan kedua kawan barunya untuk segera menikmati makanan yang sudah tersedia.
"Iya, Dewi. Terima kasih banyak," jawab Gentar.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com