webnovel

Patah hati

Soni memacu mobilnya sangat kencang dia hanya berfikir bagaimana elang kok bisa mengamuk padahal setau dia elang nggak punya masalah, soni berusaha mengingat kejadian apa yang bisa memicu kemarahan sohibnya itu.

Akhirnya soni sampai juga, tak lama satpam yang menjaga rumah mewah yang mencolok diantara rumah warga lainnya itu membukakan gerbang dan mempersilahkan soni masuk

Dengan tergesa gesa soni turun dari mobil sambil berlari masuk menuju kamar elang yang memang sering dikunjunginya

"mana elang nek?" Tanya soni

" ada nak didalam dari tadi belum keluar dan belum makan" jawab nenek sedih

Soni mengetuk pintu

"lang, buka dong... Bentar doang..".

"praaang"

sesuatu yang dibanting terdengar keras sampai keluar

"lang jika lo kayak gini masalah lo bakal tambah ribet, lo gak kasian sama nenek lo jika dia nyampe sakit gara-gara lo... Pakai otak lo lang" kata-kata kasar meluncur indah dari mulut soni.

"ceklek"

Waw ternyata omongan kasar manjur juga membuat pintu kamar elang terbuka.

Soni masuk dan melihat kamar elang tak obahnya seperti kapal pecah ditabrak sunami, hancur semua

Soni mendekati elang, memegang pundaknya memberikan semangat tentang apa yang menimpa sohibnya tersebut

Soni menyapu semua ruangan dengan mata menyelidiki berharap ada sesuatu yang bisa dijadikan petunjuk ups... Matanya berhenti pada foto mungil yang tergeletak di dekat nakas samping tempat tidur.

Soni mendekati nakas tersebut dan memandang foto itu lalu dia baru mengerti apa yang dialami kawannya itu.

"huffff lang... Lang gua kirain lo tinggal lama dikota tambah pintar Ternyata gua salah lo kagak lebih dari pengecut yang penakut"

"lo kira Naumi simpati gitu... Sama cowok emosian kayak lo?"

"nggak bakal lang, yang ada Naumi tambah benci ama lo"

Elang diam tanpa sepatah katapun

"jika lo cinta perjuangin cinta lo jangan bucin lo jadi cowok, gak manfaat banget" kata soni

"lo apaan sih datang datang sok naseatin gua lagi lo pke bucin bucinan lagi, apaan tu bucin?" tanya elang yang sudah mulai bisa tenang

"bucin itu budak cinta coy.. Kalau gak ngapain lo nyiksa dirilo kayak gini" ucap soni

"gua gak tahan mendengar lo bilang Naumi pergi berdua sama Kevin, hati gua hancur son" kata elang.

"hancur sih boleh hancur tapi jangan ngancurin isi kamar lo gini, apalagi ngancurin hati nenek lo sendiri" nasehat soni

"terus gua harus ngapain" tanya elang sambil menatap ke arah soni yang sedang memandang elang dengan tak berkedip. Soni makin mendekat lalu menyuruh diam elang, wajah mereka semakin dekat... Tambah dekat, Elang bingung melihat tingkah soni yang tak biasa dan ketika elang mau ngomong soni langsung memotong

"ssssst jangan bicara dulu" bibir soni semakin dekat dirasakan elang akhirnya elang menutup matanya gak berani ngeliat apa yang bakal Dilakukan si jamp**t ini

" plak " soni menampar pipi elang

" hei lo gila ya pake nampar gua " elang kesal Soni ketawa sambil memberikan nyamuk yang udah kenyang penuh darshyyang dipukulnya tadi dari pipi elang.

" sial gua kirain lo mau nyium gua "umpat elang

" puiiih, emangnya gua ada tampang gey apa?" sonipun ikut kesal dengan kawan nya itu Malam makin larut dan sudah menunjukkan pukul 11 00 wib malam,

" lo nginep sini aja, dah malam " ajak elang yang langsung disetujui sama soni

" trus gua mesti ngapain nih son " tanya elang " jika lo emang cinta sama Naumi lo harus buat Naumi selalu bahagia, lo bikin dia seneng jangan bikin dia susah apalagi sampai bikin nangis.

"tapi gua bingung mesti ngapain son" ucap elang

"sekarang kita tidur dulu deh besok kita ajak ketemuan alya sama serly, mereka kan perempuan pasti tau gimana caranya mengatasi masalah yang lo hadepin tapi sekarang kita makan dulu yuk, laper gua ngomelin lo terus" akhirnya elang mau keluar kamar dan mereka pun makan berdua, hati nenek jadi lega dan senang melihat cucu kwsayangannya tidak ngamuk lagi.

Keesokan harinya soni menelfon serly

"hallo, beb lagi dimana? Tar Aku jemput ya..kita kumpul di tempatku " itulah yang dikatakan soni lewat telepon untuk kekasih hatinya. Satu lagi..

"hallo alya lo bisa datang kerumah gue nggak? Tanya soni

" ngapain son? rumahlo kan sempit, pengap bau lagi ogah gua "canda Naumi

" elang dapat masalah serius nih, kita bantu yuuk, kasian tadi malam dia ngamuk ngamuk kayak orang gila, lo kan cinta mati ama dia kan? Ayolah bantu teman hitung hitung pedekate " rayu soni

" mmm ok deh, demi elang gua mau ngelakuin apapun juga asal gue bisa deket-deket elang" jawab alya dengan ceria

"siip deh kalau gitu tar gua jemput aja sekalian ngejemput bebeb gua" kata soni "sialan lo tar di mobil lo awas yo kalau bikin gue panas" ancam alya yang langsung bikin soni tertawa ngakak diujung telfon sana

Akhirnya soni dan serly sampai di tempat alya. Mereka dipersilakan masuk dan mereka pun mulai menceritakan masalah yang dihadapi sama elang.

"emang elang kenapa sih son" tanya alya penasaran

"sepertinya patah hati sama Naumi" ucap soni menjelaskan

"waaw si bucin bisa patah hati juga, bukannya selama ini dia mau ngelakuin apapun demi Naumi" tanya alya

"beda kali al... Kalau dulu elang ngelakuin apapun tanpa ada pesaing yang berat jadi lebih gampang tapi sekarang dapat saingan super duper berat, itutu sepupu mu sendiri" ucap serly.

"teerus kita mau ngapain, emangnya kalian kira Kevin sepupu gue main-main sama Naumi....?" tanya alya

"tunggu al, maksud lo Kevin beneran suka sama Naumi?" tanya serly

"bukan cuma suka tapi dia juga udah ngelamar Naumi ke rumahnya" terang alya

"gilaa sepupu lo, baru kenal langsung ngajak nikah, terus terus Naumi mau nggak? Serly penasaran

" kata Kevin sih orang tuanya mau mau aja tapi Naumi gak mau, Naumi mau ngelanjutin kuliah dulu gitu "kata alya.

" kok kalian malah ngebahas masalah Kevin yang lagi jatuh cinta sihhh tujuan kita ngumpul buat cari soluai biar elang gak patah hati lagi "sela soni yang dari tadi bingung sama bebeb nya yang senang kali ngomongin Kevin. Soni cemburu

Keesokan harinya:

Naumi hari ini akan pergi ke sawah membantu ayahnya jaga burung karna padi sudah mulai berisi jadi burung sedang gencar gencarnya memakan padi.

Pagi pagi sekali Naumi sudah berada di dapur membantu ibu memasak, sehabis shalat subuh tadi mereka berdua sudah asik berjibaku didapur untuk memasak apa saja yang selera hari ini agar bisa bikin betah di sawah.

Tepatnya pukul 06.30 wib mereka sekeluarga berangkat ke sawah mengikuti jalan setapak, udara sejuk dan dingin menyelimuti daerah persawahan, angin dan udara yang masih perawan belum sempat diganggu oleh polusi yang berlebihan.

Tak lama kemudian Sampai lah keluarga Naumi di sepetak sawah yang nampak hijau. Naumi tersenyum senang Saat melihat padi padi milik ayahnya tumbuh dengan subur dan sebentar lagi akan menguning.

Naumi ingin selalu menghabiskan waktu bersama keluarganya sebelum nanti Naumi meninggalkan mereka untuk melanjutkan kuliah. Naumi menyusuri salah satu pematang sawah sambil mengusir burung.

Tiba-tiba hp nya berbunyi

"assalamu'alaykum ser ada apa kok tumben nelpon pagi gini" tanya Naumi

"elang sakit Naumi" jawab serly

"sakit apa kok perasaan waktu 2 hari yang lalu dia gak papa deh..." Naumi tak percaya..... Tapi entahlah yang namanya penyakit kita tidak ada yang tau selain ALlah subhanahu wata'ala.

"elang patah hati" jawab serly di ujung sana