"ayo sayang nanti bisa tertinggal jauh lho" kata Kevin
Akhirnya mereka masuk juga ke dalam lamborghini hitam itu, rudi menyetir mengikuti kawan kawan Naumi yang sudah melaju duluan di depan mereka.
Di dalam perjalanan menuju tempat wisata pantai s*asak tersebut elang dan alya tidak banyak bicara dia lebih banyak diam dan terkesan bermuka masam, Elang sejak melihat kedatangan Kevin tiba-tiba jadi tidak bersemangat mengikuti acara ke pantai
karena rasa cemburu nya belum bisa terbuang dari dalam hatinya.
Alya melihat sendiri jika elang belum bisa melupakan Naumi
"Lang, apa kamu masih mencintai Naumi dan masih sakit hati melihat mereka? " tanya alya
"jika aku bohong itu juga nggak berguna alya, dulu aku kan sudah pernah bilang hubungan kita akan sangat sulit untuk kita lalui dan aku nggak mau membohongi mu jika hatiku belum bisa menerima semua ini" ucap elang dengan menggigit bibir bagian bawahnya.
"apa aku memang nggak bisa sama sekali masuk ke ruang hati mu lang?" tanya alya bernada sedih
"aku sedang berusaha al, dan semua itu butuh proses, ku harap kamu bersabar untuk itu" ucap elang
"aku mengerti lang tapi bisakah sikapmu dipantai nanti tidak sekaku tadi?, aku nggak mau di hujung kebersamaan kita semua tercipta kesan kurang baik karena mu" ucap alya sambil tersenyum memohon kepada elang
"aku akan berusaha alya, walaupun hatiku sangat sakit melihat Naumi bersama sepupumu itu" ucap elang
"ku harap kita bisa melewati ini semua dengan baik tanpa ada rasa canggung sampai acara selesai" ungkap alya kepada elang
Di mobil yang lain terlihat Kevin masih asik memandangi wajah Naumi yang duduk disampingnya hal itu dirasakan oleh Naumi.
"kamu kenapa melihat ku terus, malu tau Sama pak rudi" kata Naumi sambil melihat rudi di kaca spion dalam mobil.
"kenapa harus malu kan aku udah bilang anggap aja rudi nggak ada, oh ya aku sampai lupa" Kevin mengambil sesuatu dari kursi paling belakang sebuah paper bag dan 1 buket bunga
"ini untuk mu, ku harap kamu suka" kata Kevin
"trimakasih vin, bunganya cantik mmmm aku suka bau wanginya, tapi kamu lain kali jangan belikan aku bunga lagi yaa.. Aku nggak mau menyimpan bunga layu di kamar ku dan kamu jangan tersinggung sebab itu tak merubah rasa cinta ku" ungkap Naumi
"aku hanya ingin membuatmu bahagia Naumi, kamu tau nggak?" tanya Kevin
" tau apa?" tanya Naumi balik
"sebelum bertemu dengan mu, aku sudah banyak bertemu gadis gadis cantik di luar sana, ada yang dikenalkan kawan ada juga dikenalin sama namaku sendiri, tapi entah kenapa tak satupun yang cocok dengan ku mungkin karena aku orang yang gila kerja jadi nggak terlalu memikirkan soal wanita namun entah kanapa sejak pertama kali aku ketemu sama kamu di rumah alya, aku merasa hidup ku berbeda, yaaa... ada sesuatu yang tak pernah kurasakan sebelum nya dan aku ingin selalu bersama mu " Kevin mengatakan apa yang dirasakannya sambil memegang tangan Naumi
" vin, apa yang sudah kita lalui ikuti saja seperti air mengalir, kamu jangan terlalu memikirkan sesuatu yang belum tentu menjadi bagian untuk hidup mu "ucap Naumi
" apa kamu tidak mencintai ku? "tanya Kevin sambil menatap lekat wajah Naumi
Naumj juga menatapnya, kali ini pandangan mereka beradu lama dan Naumi pun menjawab dengan lembut
" jika aku tak mencintai mu mana mungkin aku ngijinin kamu ketemu sama ayahku vin, aku akan setia selagi kamu nggak nyakitin aku tapi ingat satu hal ya.. sekali saja kamu berbuat sesuatu yang membuatku sakit hati maka kata maaf dariku jangan pernah sekalipun kau harapkan "Naumi berucap dengan pandangan tajam yang memperlihatkan bahwa apa yang diucapkannya bukanlah main main
" aku berjanji sama kamu, nggak akan pernah ada wanita lain dalam hidup ku selain kamu, aku janji "ucap Kevin sambil mencium tangan Naumi dan Naumi tersenyum mendengarnya
" aku percaya padamu dan jagalah kepercayaan ku dengan baik "kata Naumi
" Oh ya ini apa vin? "tanya Naumi sambil memegang paper bag yang barusan diberikan Kevin
"kamu pakai nanti malam ya, aku di undang pak bupati ke rumahnya untuk makan malam" ucap Kevin
"ooh, apa kamu yakin mengajak ku kesana? Aku aja sedari kecil tinggal disini nggak pernah mimpi ketemu bupati apalagi makan malam dengannya" ucap Naumi sangat senang
Tiba-tiba
Triiiiit.... Mobil ngerem mendadak membuat Naumi kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh dari kursinya namun dengan sigap Kevin menangkap pinggang Naumi dan memeluknya dengan erat
" maaf boss, ada seorang nenek tiba-tiba melintas di depan" kata sekretaris rudi mendengar ucapan rudi, Naumi langsung melepaskan pelukan Kevin
"trimakasih, ayo kita lihat nenek nya" ajak Naumi. Mereka turun setelah rudi lebih dulu turun mengecek keadaan nenek tersebut.
"apa anda baik baik saja, kenapa anda melintas tiba-tiba nek? Untung saya tidak menabrak anda" kata rudi sedikit kesal
Kevin diam saja melihat kejadian di depannya sedangkan Naumi langsung mendekati si nenek lalu memegang kedua tangan nenek tersebut
"maaf ya nek, mungkin teman saya kurang hati-hati sehingga membuat nenek hampir ketabrak, apa nenek baik baik saja? Tanya Naumi dengan ramah. Nenek tersebut balik tersenyum sambil memperhatikan wajah Naumi dan juga rudi
" saya ndak apa-apa nak, kamu baik sekali kenapa pacarmu galak sekali" kata si nenek sambil melihat ke arah rudi
Kevin mendengar ucapan si nenek langsung mendekat dan berkata
"maaf nek, saya pacarnya gadis ini dan ini sekretaris saya, oh ya nek apa ada yang sakit" tanya Kevin si nenek bukannya menjawab malah keadaannya, malah bicara yang lain
"oalaaah nenek minta maaf ya, nenek kirain yang galak tadi pacarmu" ucap nenek
"ini ada sedikit rezeki nek, untuk nanti nenek pijet" kata Kevin sambil memberikan 5 lembar uang seratus ribu
Nenek melongo melihat uang 5 ratus yang di berikan Kevin kepadanya dan entah kenapa nenek itu malah menangis
"maaf nek apa itu kurang" tanya Kevin
"bukan begitu, tapi kalian terlalu baik padahal nenek nggak kenapa-napa, dan nenek juga tidak mengenal kalian, nenek terharu sedangkan cucu nenek saja nggak pernah ngasih nenek uang" si nenek malah memeluk Naumi dan Naumi mengelus punggung nenek tersebut.
"udah ya nek, kami sedang ada perjalanan, jadi kami undur diri dulu" kata Naumi sambil tersenyum
"mudah-mudahan kalian berdua berjodoh sampai ke pelaminan yaa dan jika suatu saat kalian lewat sini mampir lah ke rumah nenek di depan itu" ucap nenek sambil menunjuk sebuah rumah papan dengan cat biru yang sudah pudar yang ada di samping kanan jalan.
"in syaa Allah nek dan terima kasih atas do'anya" kata Naumi
"amiin, jawab Kevin
Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan menuju pantai.
Trimakasih sudah membaca cerita ku, baca terus sampai tamat ya dan jangan lupa tinggalkan komentar, saran dan kasih bintang jika menurut anda ceritanya layak.