Mereka semua terhenti berjalan dan menatap seseorang berpakaian rapi yang berdiri disebelah mobil alya langsung lari menuju mobil itu
"mas rudi mana Kevin" nampak yang dipanggil menunduk hormat dan membukakan pintu
"silakan non" ucap rudi, dan alya pun langsung masuk
"al, Naumi mana kok dari tadi gue tunggu gak keliatan sampai siswa siswa dah pada pulang, apa Naumi gak datang ya?" tanya Kevin
" tau "alya melengos
" diakan temen lo masa gak tau? " ucap Kevin masih datar
" habis lo nyebelin, datang datang bukan nya nanyain gue malah nanyain Naumi, noooh Naumi dari tadi nggak mau keluar kelas ndak enak badan alias sakit katanya, jangan jangan sakit hati tuh gara-gara lo, lo apain anak gadis orang sampai nangis git... " alya belum selesai ngomong sikevin udah terbang tu keluar kaya jin cepat amat perginya.
Kevin tanpa menunggu alya selesai ngomong udah lari secepat kilat menuju kelas Naumi, dia tidak mempedulikan tatapan keanehan yang terpancar dari mata temen teman Naumi.
Elang sampai melongo melihat Kevin
"Yang barusan lari itu manusia bukan sich" elang bertanya sambil garuk kepala yang gak ada gatal sama sekali
"Yang lo liat itu saingan lo kaliii" jawab soni yang langsung dicubit pinggangnya sama serly.
"aww, sakit beeeb" soni meringis
Alya datang sambil manyun
"nah ini lagi keluar dari mobil mewah kok malah manyun, gak dikasih duit jajan sama sepupu lo yang takut ntu yaa, cup cup cup jangan nangis dong tar opa kasih yaa" sontak semua jadi ketawa karena banyolannya soni.
Kevin memperlambat langkahnya ketika sudah mendekati kelas Naumi dan samar-samar Kevin mendengar suara tangisan tertahan berasal dari ruang kelas. Kevin tau persis itu suara Siapa... "gadisku ada apa dengan mu" hati Kevin berucap sendiri, hatinya sakit melihat gadis yang sangat dicintainya itu menangis dalam kesunyian dibalik kegembiraan kawan-mawannya.
Naumi sedang asik memainkan kalung berlian pemberian Kevin dengan jari jemarinya seolah sedang membicarakan sesuatu dengan kalung itu dan air matanya keluar lagi membasahi pipinya. Naumi sekarang malah menukar posisi menangisnya dengan menelungkupkan wajahnya ke meja dengan alas kedua tangannya.
"assalamualaikum" Kevin mengucapkan salam dan Naumi menjawab sambil ngucek ngucek mata dan menghapus air Matanya,
"wa'alaykumussalam warohmatullah keviiin" Tetapi Naumi tak percaya jika orang yang berada disampingnya sekarang adalah Kevin jadi Naumi merasa itu hanyalah halusinasi akibat dirinya yang terlalu kepikiran sama Kevin
"astagfirullah ya Allah sampai segininya aku mikirin kamu vin, kenapa setiap yang ku lihat selalu ada kamu, ini pasti halusinasi karena aku terlalu mikirin kamu padahal kamu aja gak mikirin aku huffff, astagfirullah astagfirullah astagfirullah" Naumi terus beristighfar sampai akhirnya dia merasakan ada jari yang menyentuh kepalanya
"ini bukan halusinasi sayang, aku disini untukmu, maafkan aku membuat mu kecewa" ucap Kevin dengan senyuman terkulum
Naumi mengangkat kepalanya perlahan lahan dan menengok ke samping kanan, ia melihat Kevin yang sedang berdiri dengan membentangkan kedua tangan nya tak elak lagi Naumi menghambur kedalam pelukan Kevin.
Kevin memeluk Naumi dengan erat dan mengelus punggungnya sambil berbisik di telinga Naumi
"maafkan aku ya, aku sengaja cuekin kamu karena ingin memberikan mu kejutan" kata Kevin
Naumi malah tambah nangis dan memukul mukul dada Kevin
"kamu jahat tau nggak, aku sakit hati, telfonku gak diangkat, aku kecewa chat ku ndak kamu balas, aku merasa dipermainkan dan aku su'uzon sama kamu, ku kira kamu selingkuh dikota sana, disanakan banyak perempuan cantik." Naumi berceloteh di dada Kevin
"tapi sekarang aku kan sudah disini bersama mu Naumi, aku nggak mungkin selingkuh dari kamu yang ada kamu yang bakal balikan dengan mantan mu" Goda Kevin
"ihhg jangan membalikkan omongan orang dong, kreatif dikit napa jika mo nyari kesalahan orang, dasar.." ucap Naumi sebel
"ia, ia. Aku ngaku salah deh sekarang kamu mau kemana? Hari ini khusus untukmu dan hari ini aku milik mu" ucap Kevin sambil memegang kedua pipi Naumi dan menghapus air mata kekasihnya itu.
"jadi cuma hari ini doang dong dan besok kami milik perempuan lain gitu" ucap Naumi ambah kesal
"bukan gitu juga, aku sumpah deh gak ada perempuan lain, swerr" Kevin sampai ngangkat 2 jarinya biar Naumi percaya
"tadi aku diajak jalan jalan ke pantai s*sak liat pohon seribu, tapi aku menolaknya karena aku lagi galau" kata Naumi
"apa sekarang masih galau?" tanya Kevin
sambil mencubit hidung Naumi
"jangan viin, tar hidung ku pesek tau.." _Naumi "walaupun pesek aku bakal tetap cinta kok" _Kevin
"mmhh kamu sekarang dah bisa ngegombal yaaa, belajar dari mana kok cepat pintarnya" _Naumi
"dari Google" jawab Kevin enteng yang membuat Naumi langsung tertawa
"hahahaha" _Naumi
"jangan ketawain dooong, se enggaknya aku dah berusaha membuatmu bisa tertawa" _Kevin
Akhirnya Kevin menggandeng Naumi menuju parkiran dan alangkah terkejutnya Naumi ternyata semua teman-teman nya masih utuh disana, mereka belum berangkat seperti perkiraan Naumi.
"maa syaa Allah Naumi... Kami nyampe jamuran nungguin kamu eeeeh, yang ditunggu bukannya buruan malah asik pacaran" celetuk soni
"ia nih pantatku aja udah pegel dan kakiku dah semutan dari tadi, lagian kalian berdua ngapain aja sih di kelas kok lama bener? Jangan bilang habis unyu-unyuaan yaaa" serly pun Sama ama soni gokilnya ngeledekin mereka
Mereka pun akhirnya ketawa bersama tak terkecuali Kevin yang jarang memperlihatkan gigi putihnya
"lah tuan Kevin pandai tertawa juga ya, tak kirain Mulutnya udah diprogram gak bisa tertawa" merekapun kembali tertawa mendengar apa yang barusan diucapkan serly
"kalian berdua bener bener jodoh ya, sama-sama gila" kata Naumi yang langsung disahut sama soni
"justru karna aku gila ini makanya serly klepek-klepek sama aku" dengan pedenya soni bicara
"udah ah dari tadi kita ngebanyol mulu keburu siang nih, jadi ndak kepantai? " tanya alya
"saya ama Naumi ngikut aja" kata Kevin datar
"ok, sekarang semua jadi pengikut kami, ayo beeb, kita kaptennya" kata soni menggandeng serly dan masuk mobil yang diikuti sama yang lain.
Semua masuk mobil tetapi Naumi masih diam ditempatnya
"ayoo tar kita ketinggalan lho" kata Kevin
"apa pak rudi itu harus ikut ya?" tanya Naumi sambil memajukan dagunya kearah sekretaris rudi yang selalu setia menunggu tuannya
"tenang, anggap aja dia nggak ada" ucap Kevin santai
Dalam hati Naumi merutuk (gimana mau nganggap gak ada, badan sangar segede gajah gitu, ih Kevin gak seru.. Mana ada orang pacaran bawa sekretaris, lagian nih sekretaris terbuat dari apa sih mentalnya, gak malu apa jagain anak kecil yang udah berumur)
Jangan bosan ya untuk ngasih komen dan
saran agar penulis lebih semangat dalam
melanjutkan Ceritanya. Trimakasih