***
"Saat itu aku hanya bisa diam dan menyaksikan saja, tatapannya terlihat kosong dan suara yang keluar mulutnya Fany hanyalah suara pasrah dan suara rasa sakit, namun saat dia mengucapkan namaku seketika itu aku bangkit dan mengahajar mereka semua, aku menghajar mereka tanpa ampun hingga mereka semua tewas, kamar hotel itu pun dipenuhi denan darah segar. Dengan cepat aku bergegas menuju kekasur dan merangkul Fany, dia terlihat sangat lemas. Aku berkali-kali mencoba membangunkannya, tapi dia masih saja tidak sadarkan diri. Saat aku memberinya pelukan dia berbisik padaku..."
Meskipun tertutup oleh topeng tapi saat itu aku tau kalau dia sedang sangat bersedih, jika aku berada di posisinya maka aku sudah pasti akan bunuh diri.
"Tolong aku."
"Itu yang Fany katakan padamu?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com