Bab 150
Di tengah malam yang sepi dan jauh dari kegaduhan, seorang gadis yang memakai seragam panitia bertuliskan gebyar musik festival tahunan 2021 UI fakultas ilmu komunikasi.
Dia menangis meraung sembari memukul dadanya. Sakit, sesak dan tidak bisa dibendung.
"Jahattt!" Katanya. Melati memilih untuk pergi ke tempat yang sunyi. Dia akan melampiaskan kekesalannya serta kekecewaan yang terlampau.
Bahkan dia menginap di suatu tempat tidak jauh dari apartemen. Namun dia percaya tidak akan ada yang bisa menemukan keberadaannya.
Devano tidak sabaran dan Melati yang tidak mau menerima penjelasan sungguh sangat berseberangan.
Seperti air dan minyak. Berdekatan, namun tidak bisa menyatu.
"Mel, Melati. Dengarkan penjelasan aku dulu!" pria itu menghampirinya menuju kampus. Namun Melati memakai headset tidak mendengarkan ucapan Devano. Bahkan mulutnya terus berkomat-kamit mengeluarkan kata yang tidak berarti.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com