Bab 176
Berhari-hari sudah berlalu dan kini sudah hampir sebulan Devano berusaha untuk melupakan Melati. Gadis yang terus ada dalam otak meski sudah diusir. Gadis itu akan kembali dengan senyuman yang selalu dia berikan.
Juga dengan tawanya yang menenangkan hati. Lalu, apa kabar hati yang tersakiti namun masih merindu.
Haha, hidup memang lucu. Akan tetapi juga pahit. Dia datang membawa tawa, lalu pergi dengan duka yang tak bisa untuk dihapus meski kau kembali untuk menawarkan hal yang serupa.
Memang benar kata orang. Jauh di mata dekat di hati. Kala dekat, aku merasa kau sangat menjengkelkan, akan tetapi bila jauh rasa rindu itu begitu menyiksa.
Apa ini yang dinamakan dengan rindu terpendam. Pada orang yang jauh bahkan sudah menghilang tanpa meninggalkan jejak.
Jejak yang akan kususuri tanpa tahu petunjuk. Apa mungkin bisa kulakukan?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com