Celine merasa tertekan batin dengan berita yang beredar. Dia sangat malu dengan adanya hoax tak bermutu, namun nyata.
"Queen, lo beneran udah putus sama Devano?"
"Gue penasaran juga. Itu gak bener kan?"
"Gue gak rela deh kalau sampai kalian putus. Sumpah!" Celine memang kerap diidam-idamkan untuk terus memegang predikat Queen and King.
Namun, semenjak kedatangan Melati posisinya mulai terancam. Dia gelisah dan gak rela bila posisi itu direbut oleh gadis kampung seperti Melati.
Bahkan memikirkannya saja membuat pusing tujuh keliling. Dia sampai memegang kepala dan menjerit.
"Sial, gue akan biarin gadis itu ngerebut Devano dan posisi gue sebagai Queen di sekolah Grafika. Gak akan." Dia meremas bukunya hingga kusut.
Celine mondar-mandir di kamarnya, lalu tersenyum licik sambil menjentikkan jarinya.
"Gue ada ide!"
Gadis yang memakai baju tidur itu membuat pengumuman penting di grub Chat sekolah.
Jam 08.45 pagi di SMA Grafika.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com