Rebecca semakin kesal atas perkataan CL. Akhirnya dia bangkit dari duduknya dengan perasaan kesal.
"KAU!", Rebecca menunjuk wajah CL dengan telunjuknya.
"Apa? Merasa terhina? Merasa malu? Kau malu karena kebohonganmu terdengar oleh orang lain? Kau mal karena kau menelan ludahmu sendiri? Huh? Dengar Nona Rebecca Evelyn, kau boleh menghinaku di sekolah dan di depan umum, kau boleh mengolok-olok ku di sekolah, tapi kau tidak boleh menghina kerja keras orang tuaku tentang restoran ini.", pandangan CL menajam.
"Cih, apa katamu? Kerja keras orang tuamu? Memangnya ini restoran milik keluargamu?"
CL kembali menyunggingkan senyuman miring.
"Bagaimana jika aku mengiyakan pertanyaan mu, Nona?"
"Jangan bermimpi kau!"
"Terserah apa katamu."
Seperti di sekolah saat Rebecca membully CL, orang-orang di sekitar mereka yang melihat bagaimana Rebecca beradu mulut dengan CL pun mulai berbisik-bisik. Rebecca mendengar jelas desisan orang-orang itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com