Suami Causa langsung menghentikan langkahnya lagi.
"UDAH AH CAPEK NGURUSIN KAMU!!"
Astaga, bisa gila lama-lama suami Causa. Padahal dia susah melakukan apa yang dikatakan oleh istrinya lagi.
"Oke oke, jangan marah lagi ya? Kau ingin makan apa untuk makan siang?", suami Causa bertanya dengan nada yang sangat sangat lembut.
"Tidak! Aku sudah ingin tidak makan!", Causa kesal. Dia membalikan tubuh lalu melipat kedua tangannya di depan dada.
Suami Causa hanya bisa tersenyum nanar di tempatnya. Ingin sekali ia memukul orang-orang yang berlalu lalang di dekatnya saat ini, melampiaskan rasa kesalnya dengan menyerang orang asing. Akhirnya suami Causa hanya bisa menghelakan napas tenang agar dirinya merasa lebih tenang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com