Alex terlihat mengulum dan menjilat bibirnya dalam diam. Kepalanya tertunduk.
CL, LJ, dan Daren juga menundukkan kepala mereka. Tapi bedanya LJ masih memakan muffin yang diambilnya sambil tertunduk.
Orang tua Daren juga sedikit gelagapan karena mereka tidak tahu menahu tentang keluarga Alex. Sepeti yang dibicarakan LJ tadi, bahwa setelah kedua orang tua LJ tiada, Keluarga Osvaldo dan Keluarga Frankie sedikit memisah satu sama lain.
"Alex, maafkan kami, kami tidak tahu bahwa.."
"Tidak apa nek, aku memakluminya.", ternyata dalam tundukan kepalanya, Alex meneteskan air matanya untuk kesekian kali. Alex segera menghapus air matanya dan mengganti kesedihan menjadi senyuman yang manis.
Ibu daren menarik badan Alex untuk memeluk anak laki-laki itu dari samping.
"Jangan bersedih, kau bisa sering berkunjung ke sini jika kau mau."
"Iya, kakek."
"Sudah, sekarang makan muffin buatan nenekmu biar kau merasa lebih baik."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com