webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
405 Chs

301. Mengikuti Pradita

Apakah keputusan Bara untuk datang ke Yogayakarta itu salah? Bagaimana bisa setelah ia mengutarakan perasaannya pada Pradita, gadis itu malah pergi meninggalkannya?

Hati Bara terasa pedih bagai ditusuk-tusuk pisau beracun. Padahal ia telah dengan tulus mengatakan bahwa ia masih sangat menyayangi Pradita. Apakah semua ini karena ia terlambat untuk menghampiri Pradita?

Satu tahun berlalu dengan sia-sia. Bara seharusnya fokus saja pada kuliahnya. Namun, sekuat apa pun ia berusaha untuk fokus, ia tetap saja memikirkan Pradita dan terus berharap jika gadis itu mau menerima lagi cintanya.

Apa yang harus ia lakukan agar ia bisa kembali dengan Pradita? Apakah usahanya masih belum juga cukup?

Bara mendecak kesal sambil melempar bantalnya ke arah TV yang menyala. Apakah lebih baik menjadi pria berengsek seperti kata-kata Pradita tadi? Ia bisa menyombongkan dirinya sendiri. Selama ini ia tidak pernah kesulitan untuk mendapatkan seorang teman kencan.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com