"Dit, kalau kamu makannya kayak gitu, mendingan kamu gak usah makan deh," ucap Bara tegas.
Alisha melebarkan matanya. Anehnya, malah Alisha yang merasa terancam, sama halnya dengan Resti. Kedua temannya Pradita itu langsung makan dengan cepat. Anak yang ditegurnya langsung malah cuek-cuek saja, masih asyik memainkan nasi dengan sendok.
Alisha baru saja menelan suapan terakhirnya, sementara Resti sudah habis lebih dulu. "Al, cepetan ih. Hayu kita cabut."
"Heem, bentar," ujar Alisha dengan mulut yang penuh dengan makanan.
Akhirnya, dengan kekuatan kunyahan bak kuda nil, Alisha berhasil menghabiskan makanannya, alias tidak dikunyah dan langsung telan bulat-bulat. Ia tampak seperti yang kehabisan napas.
Alisha menepuk-nepuk dadanya bak gorila ngamuk dan kemudian meneguk air minumnya. Hal itu berhasil membuat Pradita mendongak dan membuka mulut untuk berkata-kata, tapi tidak ada yang keluar.
"Gua duluan ya," ucap Alisha setelah berhasil menarik napas. "Hayu, Res."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com