Denis memandang papanya yang hari ini sibuk dengan beberap berkas ditangannya. Semenjak Nala pergi dan urusannya dengan teman-teman di kampus tak sepelik sebelumnya Rega memang melontarkan keinginannya untuk kembali ke Aussie. Ia awalnya ingin menolak, tapi kuliahnya pun sebentar lagi selesai yang artinya sudah mau setahun Nala pergi berobat. Denis menghela napasnya. Rega adalah pria dewasa begitupun dirinya. Jadi tujuan mereka pun sudah berbeda. Rasanya tidak akan adil jika melarang papanya pergi, tapi Denis juga pasti akan kesepian lagi.
"Jangan melamun," ucap Rega yang memecahkan keheningan diantara mereka. Ia tahu Denis diam karena belum rela ditinggal, tapi pekerjaannya sudah menumpuk dan tidak mungkin dibiarkan semakin lama.
"Kapan papa berangkat?" tanya Denis yang memilih menanyakan hal penting ini dibanding menanggapi ucapan papanya barusan.
"Setelah kau wisuda. Minggu depan bukan?" jawab Rega sekaligus menanyakan wisuda.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com