webnovel

Flashback Part 2

Flasback On

At Hospital

"Bagaimana keadaan putraku dokter?" Tanya ayah taehyung ketika seorang dokter keluar dari ruangan putranya.

"Pasien mengalami pendarahan akibat benturan yang sangat keras, Pasien kekurangan banyak darah….sedangkan persediaan darah untuk pasien saat ini sedang kosong, kami sudah menghubungi rumah sakit lain tetapi mereka pun tidak memiliki persediaan darah untuk golongan AB",

"Pasien saat ini sedang mengalami koma, jika tidak segera mendapatkan donor darah. Pasien akan….-".

"Aku…..biarkan aku mendonorkan darah untuk hyung" Jungkook memotong ucapan dokter itu.

"Tidak…kau tidak perlu mendonorkan darah untuknya jungkook, Ibu tidak mengizinkanmu" Ibunya segera menyela ucapan putranya.

"Biarkan putraku untuk mendonorkan darahnya dokter" Ayahnya menyetujui permintaan jungkook untuk mendonorkan darahnya untuk taehyung.

"Apa kau gila? Tidak….aku tidak mau jungkook mendonorkan darah nya untuk menolong anak itu" Ibu jungkook terus menolak.

"Tidak ada cara lain…..dia putraku juga, aku harus menyelamatkannya". Ayah jungkook menatap istrinya lalu sebelum kembali bicara pada dokter.

"Izin? Hyung begini karena aku ibu, aku tidak peduli ibu mengizinkanku atau tidak. Aku hanya ingin hyungku selamat…lagi pula ayah sudah mengizinkanku" Ujar jungkook pada ibunya.

"Lakukan yang terbaik untuk putraku dokter" Ayah jungkook berbicara pada dokter yang menangani taehyung.

"Baiklah silahkan ikut dengan saya" Dokter itu kembali masuk ke dalam ruangan taehyung diikuti oleh jungkook di belakangnya.

Selama proses pengambilan darah Jungkook masih memperhatikan taehyung yang terbaring tak sadarkan diri di ranjang yang berada di sebelahnya.

"Hyung….maafkan aku" Batinnya. Ia tak sanggup melihat hyungnya terbaring lemah seperti ini, dipenuhi dengan alat-alat aneh yang terpasang ditubuhnya.

             Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж

2 Weeks Later

Sudah 2 Minggu Taehyung tersadar dari koma nya akibat kecelakaan bulan lalu, keadaannya semakin membaik.

Selama itu pula Jungkook selalu disampingnya tanpa mau meninggalkan Taehyung sendirian, Baik itu dirumah maupun di sekolah seperti sekarang.

"Jungkook-ah…..mau sampai kapan kau mengikuti hyung terus?" Tanya Taehyung pada adiknya yang sedari tadi mengikutinya.

"Entahlah" Jungkook menjawab sembari menyamakan langkahnya dengan Taehyung.

"Jungkook-ah,  tidak usah mengikuti hyung lagi" Taehyung menghentikan langkahnya.

"Apa hyung marah padaku?, maaf hyung….karna aku hyung jadi mengalami kecelakaan itu" Jungkook berujar dengan wajah di tundukkan.

Taehyung menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan adiknya.

"Hyung tidak pernah marah padamu, seharusnya hyung yang minta maaf karna kau hampir saja mengalami kecelakaan"

"Tapi hyung akan marah padamu kalau kau mengikuti hyung terus dan membolos latihan vocal karna mengikuti hyung....kau tidak mau kan hyung marah."

Taehyung sedikit menggertak adiknya.

"Aku janji tidak akan membolos latihan lagi dan berhenti mengikuti hyung, asalkan hyung janji tidak marah padaku"

Jungkook menjawab sembari menunjukkan jari kelingkingnya.

"Iya…hyung berjanji" Taehyung menautkan jari kelingkingnya.                 

"Sudah…sekarang masuk kelasmu, hyung pulang dulu nanti kita main game bersama"

Jungkook mengangguk lalu berbalik arah untuk memasuki kelasnya lagi, Taehyung hanya tersenyum saat melihat jungkook yang sudah memasuki kelasnya lagi sebelum melanjutkan langkahnya.

Jangan heran kenapa mereka berbeda jam pulang, Jungkook memang diminta ibunya mengikuti kelas tambahan..sejak Taehyung kembali bersekolah setelah beberapa hari sembuh.

           Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж

Suara hentakan sepatu menggema di seluruh penjuru koridor rumah sakit yang memang sepi, Hanya terlihat beberapa pasien dan suster yang melewatinya dan saling melempar senyum dan sapa.

Tidak aneh memang, karena sudah beberapa hari ini taehyung menjenguk ibu kandungnya. Yah Ibu nya ternyata dirawat dirumah sakit juga.

Ia mengetahuinya sehari sebelum ia pulang ke rumah, saat melihat ayahnya berbicara dengan seorang wanita yang duduk di kursi roda. Mengejutkan sekaligus kecewa memang saat mengetahui ternyata ibunya selama ini sakit dan tidak pernah memberitahu dirinya.

Pantas saja ibunya tidak pernah mengunjunginya selama beberapa bulan kebelakang ini.

Tetapi saat ia akan memasuki koridor selanjutnya, ia menghentikan langkahnya saat melihat seseorang yang ia kenal sedang berbicara pada suster yang tadi memeriksa ibunya.                      

"Ibu jungkook, untuk apa dia kesini" Batinnya.                        

Taehyung bersembunyi, tidak langsung mendekati kedua orang itu.

"Kau sudah yakin wanita itu akan mati?" Ujar wanita itu kepada suster yang ada didepannya.

"Saya yakin, karna saya sudah melakukan sesuai perintah yang nyonya katakan, Sekarang wanita bernama Kim Taehee itu sedang dalam keadaan kritis nyonya" Jawab suster itu yang dibalas dengan senyuman kemenangan diwajah wanita itu.

"Pastikan namaku bersih dari hal ini, dan ini bayaranmu" Wanita itu memberikan selembar kertas cek kepada suster itu sebelum pergi menjauh.

Taehyung yang sedari tadi mendengarkan percakapan kedua orang itu membelalakan matanya saat mendengar nama ibu nya disebut oleh suster itu.                        

"Ibu" Batin Taehyung lalu segera berlari keruangan ibunya, namun saat ia masuk kedalam ruangan itu.

Tidak ada siapa pun

"Taehyung" suara seorang pria memanggil namanya.                                  

"Ayah? Kenapa disini?….Ibu kemana?" Tanya Taehyung gusar saat melihat ayahnya ada disini.

Pria itu memegang kedua pundak putranya menatapnya dengan tatapan bersalah

"Dengarkan ayah...Ibumu sudah tidak ada" ujarnya pelan.

Taehyung terdiam….air matanya mengalir perlahan.

"Ayah bohongkan…..ibu masih ada" Taehyung menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Katakan yang ayah ucapkan tadi itu bohong".

Pria itu terdiam lalu memeluk putranya.

          Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж

Hari ini ibu Taehyung dimakamkan, selama proses pemakaman berlangsung Taehyung terus menangisi ibunya.

Ia enggan menghadapi kenyataan bahwa ibunya telah tiada,Taehyung tak mengerti apa alasannya wanita itu hingga membuat ibunya seperti ini.

Jika begitu, apakah menjadi hal yang wajar jika Taehyung membunuh dengan alasan dendam? Sepertinyaa, hal itu lebih terdengar masuk akal.

Taehyung meringkuk di sudut kamarnya, tubuhnya masih bergetar.

Taehyung mati-matian menahan emosinya, Kedua lengannya sekarang telah terluka akibat dicengkram terlalu kuat oleh dirinya sendiri.

"Tuan muda, Tuan besar memanggil anda untuk ke ruang tengah" Terdengar suara Bibi Jung (Pelayan dirumah ini) memanggilnya dari luar.

Ia tak menjawab hanya melirik sebuah jam "Hari sudah malam ternyata" Batinnya sebelum akhirnya keluar untuk menemui ayahnya.

Saat sampai diruang tengah, Taehyung mendapati wanita yang telah membunuh ibunya, dan juga putranya sedang berbincang dengan ayahnya.

"Taehyung" ujar ayahnya.

Taehyung menatap wanita ini lalu menghela nafas kasar, setelah menahan emosi agar tak meledak, kenapa wanita itu justru muncul dihadapannya.

" Lancang sekali kau menatapku seperti itu" Wanita itu sepertinya sadar ditatap oleh Taehyung.

"Ibuku meninggal karenamu, kenapa kau melakukannya?" suara Taehyung meninggi, kedua tangannya terkepal menahan emosi.

Rangkaian kata yang dilontarkan Taehyung membuat Jungkook yang duduk disebelah ibunya membelalakan matanya tak percaya.

"Taehyung, jaga ucapanmu" Ayahnya kini menghampirinya.                     

"Aku melihatnya menyuruh seseorang untuk membunuh ibuku" Taehyung menatap ayahnya, memintanya untuk percaya.

"Lihatlah, tingkahnya sama seperti ibunya…,ibumu mati karena memang sudah harus mati" Wanita itu berbicara dengan santainya, sengaja membuat suasana semakin keruh.                 

"Kasian sekali ibumu mempunyai anak kurang ajar sepertimu" lanjutnya, membuat Taehyung menatap wanita itu tajam.

Emosi Taehyung sudah sampai puncaknya, Tanpa pikir panjang….kedua tangannya yang terkepal akhirnya pun menerjang leher wanita itu membuatnya kesulitan bernafas.

"Ibu…Hyung lepaskan ibu" Jungkook yang sedari tadi diam pun akhirnya mengeluarkan suaranya.

"Apa yang kau lakukan.." Ayahnya menarik dirinya dan membuatnya melepaskan cekikannya pada leher wanita itu dan menamparnya.

"Usir dia dari sini…,Kau tidak lihat dia hampir membunuhku" Ujar wanita itu pada suaminya.

"Ayah..percaya padaku, wanita itu yang membunuh ibu" Taehyung meminta pembelaan pada ayahnya.

"Cukup…dengan omong kosongmu, Keluar dari rumah ini Taehyung" Ujar ayahnya.

"Ayah aku".                        

"Kemasi semua barangmu dan keluar dari sini….aku tak mau memiliki putra dengan kelakuan yang sama dengan hewan buas sepertimu" ayahnya berkata keras.

Taehyung menatap ayahnya tak percaya, sebelum menundukkan wajahnya tersenyum miris.

"Baiklah jika itu keinginan ayah" ujarnya lalu membalikkan tubuhnya dan berjalan keluar dari ruangan itu.

"Hyung,…."

Jungkook mengejar Taehyung yang sudah keluar dari ruang tengah, tanpa memperdulikan panggilan ibunya yang melarangnya mengejar Taehyung.

              Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж Ж

Tanpa memperdulikan panggilan Jungkook, ia terus berjalan menuju kamarnya dan menguncinya.

"Aku sudah muak dengan ini semua" Batinnya seraya mengambil tasnya dan mengisinya dengan beberapa barang yang akan ia bawa, tak peduli dirinya akan tinggal dimana setelah ini, bagaimana ia sekolah nanti dan bagaimana nasibnya setelah keluar dari rumah ini.

"Hyung…buka pintunya"

Terdengar suara Jungkook yang memanggilnya disertai ketukan pintu dari luar.

Membuat Taehyung semakin cepat mengemasi barang-barangnya.

Setelah mengemasi barang-barangnya, Taehyung membuka pintu kamarnya dan dapat melihat Jungkook yang masih setia berdiri di depan kamarnya.

"Hyung…kau tidak akan benar-benar pergikan" Jungkook bertanya saat melihat Taehyung membawa ransel di punggungnya.

Taehyung mengabaikan pertanyaan Jungkook dan berjalan melewatinya.

"Jika Hyung pergi…aku ikut" Jungkook menahan Taehyung.

"Berhenti mengikutiku, atau aku akan marah padamu" Ujarnya tanpa mengalihkan pandangannya yang masih menatap pintu didepannya.

"Hyung….tapi aku"

"Biarkan dia pergi Jeon Jungkook, ia bukan bagian dari keluarga ini lagi…dan juga bukan hyungmu" Ujar Ayahnya yang entah sejak kapan sudah ada dibelakang mereka.

"Aku pun tak pernah mau dianggap bagian dari keluarga ini"

Taehyung melepaskan genggaman tangan Jungkook dan berjalan keluar dari rumah itu.

"Hyung...Hyung berhenti, aku ikut..., Ayah..lepaskan, aku tidak mau hyung pergi"

Jungkook baru saja ingin mengejar Taehyung tapi gerakannya kalah cepat dengan ayahnya yang menahan dirinya untuk mengejar Teahyung.

Sedangkan wanita yang membuat kekacauan ini sedari tadi hanya memperhatikan dengan senyum kemenangan yang tercetak jelas di wajahnya, melihat rencananya berhasil dengan baik.

Flashback Off

                  

                      To Be Continue