webnovel

EXB15

(MAAF, ISI SAYA GANTI KARENA KONTRAK BERMASALAH DAN WORK INI TIDAK BISA DIHAPUS)

.

.

.

©® https://www.gramedia.com/best-seller/trust-issue/

Waspada Trust Issue! Pahami Gejala, Penyebab, & Cara Mengatasinya

Trust issue adalah situasi ketika seseorang mengalami rasa sulit percaya pada orang lain yang disebabkan oleh beberapa faktor tertentu, seperti dikhianati, disakiti, dikecewakan, diabaikan, dan lain sebagainya.

Hai, Grameds! Pernahkah kalian dikecewakan atau dikhianati hingga akhirnya menimbulkan rasa takut dan sulit untuk membangun rasa percaya lagi pada seseorang? Bisa jadi itu awal dari trust issue.

Namun, perlu diketahui bahwa trust issue bukanlah persoalan yang sepele. Perlu dilakukan beberapa tindakan, seperti memahami penyebab seseorang itu mengalami trust issue dan mulai mencari solusi atau jalan keluar dari masalah tersebut.

Hal itu karena dikhawatirkan orang yang mengalaminya dan larut dalam masalah tersebut, justru akan memberikan dampak buruk bagi dirinya sendiri.

Sebelum mengetahui penyebab dan cara mengatasinya, kenali terlebih dahulu apa itu trust issue melalui penjelasan di bawah ini.

Masalah kepercayaan atau yang lebih dikenal dengan istilah trust issue.

Trust issue adalah situasi ketika seseorang mengalami rasa sulit percaya pada orang lain yang disebabkan oleh beberapa faktor tertentu, seperti dikhianati, disakiti, dikecewakan, diabaikan, dan lain sebagainya.

Masalah ini kerap terjadi atas pengalaman pribadi pada masa lalu yang sulit untuk dilupakan. Kejadian di masa lampau yang tidak menyenangkan, seperti dikhianati atau disakiti, membuat sebagian orang menjadi trauma sehingga terbentuklah krisis kepercayaan atau trust issue ini.

Apabila kondisi trust issue sudah menguasai diri, biasanya hal ini akan tampak berbarengan dengan pikiran-pikiran yang negatif, seperti berspekulasi bahwa orang-orang di sekitar kita akan melukai, mencelakai, ataupun mengkhianati kita. Tindakan berlebihan tersebut merupakan salah satu sebab musabab lahirnya trust issue pada diri seseorang.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai penyebabnya, kenali dan pahami terlebih dahulu apa saja gejala orang yang mengalami trust issue melalui buku Reinventing Your Life dibawah ini.

REINVENTING YOUR LIFE: Solusi untuk Mengubah Tindakan Negatif dan Merasa Lebih Baik

REINVENTING YOUR LIFE: Solusi untuk Mengubah Tindakan Negatif dan Merasa Lebih Baik

tombol beli buku

Gejala dan Tanda Orang yang Mengalami Trust Issue

Kenali gejala dan tanda apabila seseorang mengalami trust issue. Berikut penjelasannya:

1. Mudah Curiga pada Orang Lain

Mencurigai seseorang yang sebelumnya pernah menyakiti ataupun mengkhianati kita merupakan hal yang lazim. Namun, bagaimana jika curiga pada orang yang tidak pernah berbuat salah pada kita? Atau bahkan curiga pada seseorang yang belum lama kita kenal? Waspada itu merupakan gejala dan tanda bahwa kita mengalami trust issue.

Rasa curiga seperti itu bisa saja muncul akibat seseorang yang baru kita kenal tersebut, memiliki kemiripan ciri atau karakteristik dengan seseorang yang pernah menyakiti atau mengkhianati kita pada masa lalu. Pengalaman itulah yang membuat kita menaruh rasa curiga dan hati-hati pada setiap orang yang dijumpa.

2. Cenderung Tidak Memiliki Hubungan Mendalam pada Orang Lain

Seseorang yang mengalami trust issue cenderung membatasi diri dengan orang lain. Hal itu disebabkan adanya rasa tak percaya pada orang lain. Dapat dikatakan, hubungan yang tidak dilandaskan atas dasar percaya, cenderung tidak mendalam.

Selain itu, saat berkomunikasi dengan orang tersebut, kalian hanya sebatas membicarakan mengenai hal-hal yang sekiranya perlu saja. Kalian berupaya untuk melindungi diri agar orang tersebut tidak masuk ke ranah kehidupan kalian. Dengan bertindak seperti itu, kalian berpikir bahwa orang tersebut tidak akan menyakiti kalian, seperti yang telah dilakukan oleh orang di masa lalu.

3. Merasa Kesepian dan Hampa

Rata-rata seseorang yang mengalami trust issue akan menarik diri dari lingkungan. Dengan begitu, ia enggan untuk memperlihatkan siapa sebenarnya dirinya sehingga ia akan terlihat asing di hadapan orang lain. Bisa dikatakan, orang lain tidak mengenalnya secara mendalam.

Hal tersebut yang membuat dirinya dirundung kesepian dan rasa hampa karena tidak mempunyai seseorang untuk bertukar cerita secara mendalam. Lambat laun, perasaan tersebut menyebabkan depresi dalam diri karena sangat mustahil kita dapat berinteraksi dengan orang lain, tetapi dilandasi dengan rasa takut untuk percaya.