Mahesa tampak terkejut melihatku yang tiba-tiba berdiri dari posisi duduk padahal tadi kami sedang terlibat percakapan.
"Kau kenapa, Giania?"
"Aku harus pergi dari sini. Aku harus pergi sekarang juga."
Aku berniat berlari meninggalkan Mahesa, tapi gerakanku terhenti karena Mahesa yang tiba-tiba mencekal lenganku dari belakang.
"Ada apa? Kenapa kau tiba-tiba ingin pergi?"
Aku tak ingin melibatkan Mahesa dengan masalahku dan Zero, sudah cukup aku merepotkan dia dan ibunya. Aku pikir masalahku ini harus kuselesaikan sendiri karena itu aku hanya diam membisu.
"Kenapa diam? Ada masalah apa? Apa aku salah bicara?"
Aku menggelengkan kepala. "Bukan begitu. Awalnya, aku pikir mengalami keguguran kemarin karena aku kelelahan dan terlalu banyak pikiran. Aku tidak menyangka alasan kehilangan bayiku karena ada yang meracuniku."
"Maaf, aku dan ibu sepertinya lupa memberitahumu." Wajah Mahesa terlihat memelas, merasa bersalah karena baru memberitahuku sekarang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com