Sylva masih menangis, membuatku merasa bersalah karena sungguh aku tak tahu menahu akibat penolakanku pada lamaran Aaron selain menyebabkan pria itu terobesesi padaku, juga berimbas pada Sylva sebagai adiknya yang tidak bisa menikah dengan kekasihnya jika Aaron belum menikah.
Aku berjalan menghampiri berniat memeluknya kalau dia mengizinkan. Namun, belum sempat tiba di depannya, dia sudah melangkah mundur menjauhiku.
"Kau mau apa?" tanyanya sambil memicing penuh curiga. Padahal dulu dia tidak seperti ini. Dulu dia selalu menempel padaku seperti aku ini kakak kandungnya. Tak jarang dia bermanja-manja padaku bahkan mendapat pelukan darinya adalah sesuatu yang sudah biasa untukku di masa lalu.
Aku tersenyum getir, sekarang aku tahu permasalahan utama di antara kami dan sungguh aku sangat menyesal tanpa sengaja sudah membuatnya kesulitan karena penolakanku pada lamaran Aaron.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com