Perkataannya membuat amarahku semakin besar, bagiku semua alasan yang dia utarakan tetaplah merupakan ketidakadilan untuk kami. Aku pun merasakan kemarahanku pada pria lemah yang tengah berdiri cukup jauh dariku. Dia memang terlihat lemah namun aku sama sekali tidak menyangka dia memang selemah itu. Meskipun menerima ketidakadilan, dia tetap berdiam diri tanpa melakukan perlawanan sedikit pun seakan-akan dia menerima begitu saja ketidakadilan ini. Kelemahan yang diperlihatkannya itu, membuatku mengambil keputusan bahwa aku tidak akan pernah berurusan lagi dengannya, bahkan aku tak ingin lagi melihat wajahnya yang polos dan dirinya yang lemah itu padahal dia seorang pria. Sesungguhnya ketika aku menatapnya, aku merasa telah melihat sosok diriku yang dulu, diriku di masa lalu yang sama lemahnya dengan dia. Dan aku berharap di masa depan nanti tidak akan berurusan dengan pria pendek dan lemah itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com