"Maafkan aku, Bu. Tidak seharusnya aku mengatakan itu," lirihku. Mendengar isakan tangis ibu, justru membuatku ikut menangis bersamanya. Bersama-sama kami menangisi kemalangan yang kualami ini. Di antara semua orang yang berada di sekelilingku, memang ibuku yang paling mengerti diriku. Dia pasti mengetahui perasaanku sekarang meski tanpa kukatakan langsung padanya.
"Kau harus kuat dan tegar. Ingatlah kau melakukan ini demi keselamatan banyak orang. Perbuatanmu ini sangat mulia. Ibu yakin semua orang akan menghormati pengorbananmu ini. Ayah dan ibu juga sangat bangga padamu." Ibu mengelus puncak kepalaku dengan lembut, rasa nyaman dan hangat menjalar ke seluruh tubuhku. Jujur hatiku tenang setelah berbicara dengan ibu.
"Iya, Bu. Aku akan berusaha untuk menerima pernikahan ini." Kata-kata itu terlontar dari mulutku meski hatiku masih menentangnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com