Jarak antara rumah Zero dan makam ayahnya ternyata tak terlalu jauh. Tak perlu membutuhkan waktu yang lama akhirnya kami pun tiba di area pemakaman umum.
"Ini makam ayahmu," ucap Canela seraya menunjuk sebuah gundukan tanah di mana ada sebuah pigura berisi foto ayah Zero juga di sana. Sosok pria yang masih kuingat jelas karena dia dulu begitu gigih menolak ketika aku meminta agar mereka menyerahkan Zero padaku.
"Itu foto ayah?" tanya Zero, jari telunjuknya terarah pada foto ayahnya dalam figura.
"Iya, itu foto ayahmu."
Zero tak berkomentar apa pun lagi, dia menarik tanganku yang masih dia genggam agar berjalan semakin mendekati makam, lalu saat dia tiba-tiba berlutut di depan makam itu, aku tahu aku pun harus ikut berlutut di sampingnya. Entah apa yang akan Zero lakukan, tapi dia terlihat sedang fokus menatap foto ayahnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com