Sebuah pintu berukuran besar yang terbuat dari baja sudah terpampang di depan kami. Aku ikut memasuki pintu itu ketika semua penyihir dari kubu kami masuk ke dalamnya. Jadi itulah pintu menuju ruang bawah tanah yang dimaksud oleh Nenek Lalita tadi.
"CEPAT!! CEPAT!! CEPAT!!" Teriak kami semua menyemangati beberapa penyihir yang masih berlarian menuju pintu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com