"Kalian tidak sedang mengerjaiku kan?" Devan dan Cinta menggelengkan kepalanya. Sementara Rivan kini terduduk lemas di kursinya. Devan segera menghampiri Cinta dan menarik Cinta untuk mendekat kepadanya. Devan takut kalau Rivan akan memegang atau menyentuh Cinta sesuaka hatinya.
"Kami sama sekali tidak pernah bercanda dengan hal-hal seperti ini Rivan. Kamu sangat mengenalku kan?" Rivan menganggukkan kepalanya dan kemudian mereka kembali duduk bersama dan mengobrolkan banyak hal.
"Devan, aku benar-benar tidak menyangka kalau kamu akan menikahi adikmu sendiri. Apalagi Cinta sudah mengandung anakmu.! Sebenarnya apa yang ada di hati kalian sih? aku juga heran apa yang ada di dalam otak kalian?" Devan memeluk Cinta dengan erat dan memamerkannya kepada Rivan. Sementara sahabatnya ini kini sedang sakit hati.
"Kak Rivan, kami mohon maaf ya kalau membuatmu terkejut." Cinta tersenyum dan membuat Rivan semakin terluka.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com