"Ayolah, Sayang. Jangan ragu-ragu." Akhirnya setelah melihat wajah Cinta yang tampaknya baik-baik saja, Devan memperdalam tekanannya.
Kejantanannya bersorak gembira. Devan semakin tidak tahan lagi. Ia terus bergerak. Lengannya sibuk meremas payudara Cinta, keduanya sekaligus.
Cinta menarik lehernya lalu mereka beciuman dengan penuh napsu. Lidah mereka bertautan. Devan terus bergerak hingga ia merasa tidak tahan lagi. Ia menggeram.
"Cintaaa!!!" serunya sambil memejamkan matanya dengan keras. Kemudian ia melakukan pelepasan.
Cinta dan Devan terengah-engah karena apa yang baru saja mereka lakukan. Keduanya kini saling memeluk dengan tubuh polos yang bermandikan peluh. Beberapa saat kemudian, bayi mereka terbangun dan menangis sangat kencang. Axel yang sudah berusia satu bulan merasa kehausan padahal stok susu Cinta telah habis, Devan yang berencana membantu Cinta, malah kebablasan melakukan hubungan suami istri.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com