Aku nggak mengerti, tapi tanganku bergerak menerimanya. Axel lantas mengulurkan tangan kanannya. "Pasangkan."
Ya Tuhan, ternyata dia minta dipasangkan. Aku pikir dia mau mengembalikan isinya padaku.
Aku menuruti permintaannya dan memakaikan jam tangan itu dipergelangan tangan kanannya. Iya, aku memberinya sebuah jam tangan sporty. Sesuai dengan gayanya.
"Terima kasih," ucapnya setelah aku selesai memasang jam tangan itu. Dia kemudian melepas jam tangan yang ada di pergelangan tangan kirinya, dan menaruhnya di kotak jam pemberianku tadi. Lalu mengangsurkannya padaku. Loh?
"Ini buat lu," katanya. "Kita tukeran kado saja biar lebih adil," lanjutnya. Adil dari mananya? Asal tahu saja jam tangan yang biasa Axel pakai itu bernilai ratusan juta. Biasalah , Jam branded merk luar negeri. Sedangkan jam yang aku beri, sejuta pun nggak sampai.
"Nggak, nggak. Itu nggak perlu."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com