webnovel

Emergency Marriage 2 : On My Heart

MATURE 18+ (Bijaklah dalam memilih bacaan) Akankah cinta pasangan Satria-Rea yang penuh lika-liku abadi? Rea selalu suka cara lelaki itu memuja tubuhnya. Memabukan. Dari dulu, selama enam belas tahun pernikahan, Satria tidak pernah membuatnya merasa kecewa dalam urusan ranjang. Performa dan primanya selalu membuatnya kewalahan. Seperti saat ini, dia seolah diajaknya terbang tinggi melintasi awan. Satria itu the real hot daddy now. Tubuh kekar lelaki itu merebah di sisi Rea, dengan napas yang memburu. Setelah berhasil menetralisir napasnya, tangannya terulur merapikan rambut Rea yang berantakan, dan beberapa kali mengecupnya sayang. "Kamu tetap saja hebat," bisiknya. Mata Rea yang terpejam sontak terbuka, tangannya menarik ujung selimut, menutup tubuhnya yang masih polos. Jujur, seharian ini dia sangat lelah. Rasa kantuknya saat ini sudah tidak tertahankan lagi. Rea menyurukan kepalanya ke dalam pelukan Satria, lantas matanya memejam kembali. ______________ Halo Gaes, ini akun baruku ya. Dan aku memutuskan memindahkan Emergency Marriage vol 2 di akun baru ini. Sebenarnya di EM 1 vol dua udah up beberapa bab. Namun, akan aku Repost bertahap di sini sebelum lanjut. Jadi, jangan heran ya kalau aku ulang di sini dari bab awal vol 2. Akun Ice Coffe dan Yuli F Riyadi anggap aja sama. Oke, udah dulu ya gaes. Happy reading! Emergency Marriage 1 ada di akun webnovel Yuli_F_Riyadi

Ice_Coffe · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
383 Chs

Perasaan yang Lega

Saat Rea dan Satria sampai di depan ruang ICU, mereka melihat Kenzo dan Dea tengah berpelukan. Kontan mereka saling melempar pandang dan bergegas menghampiri pasangan yang nyaris bercerai itu.

"Kapten, Dea, ada apa? Semua baik-baik saja?" tanya Rea yang tampak cemas takut terjadi sesuatu.

"Kak Rea." Dea melepas pelukan Kenzo dan beralih memeluk Rea. Membuat Rea makin khawatir.

"Dea, ada apa? Noe kenapa?" kontras dengan ekspresinya yang luas biasa khawatir, Rea dari balik punggung Dea melihat Kenzo tampak tersenyum. Dan, kabar selanjutnya cukup membuat perasaan cemasnya beberapa detik lalu berubah menjadi perasaan lega yang luar biasa.

"Noe sadar, Kak. Dia sudah melewati masa kritisnya," ujar Dea melepas pelukannya. Dia lantas beralih menatap Satria yang juga turut senang mendengar kabar itu.

"Terima kasih, Ya Tuhan," ucap Satria mengusap wajahnya yang tadi sempat tegang.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com