Pada malam harinya aku kembali menghubungi Umar, untuk menanyakan masalah Farida yang kudengar akan keluar bersama lelaki bernama Dimas. Aku memintanya untuk mengawasi istrinya itu agar tidak pergi keluar.
Umar bilang, dia tetap di ruang tamu setelah sholat isya, mengawasi kalau-kalau Farida keluar rumah tanpa ijin. Mbak Anisa dan Azka ada di kamar, menjaga bang Fahri yang baru saja selesai diberi makan malam.
"Sedang apa, El?" tanya Habib ketika dia masuk ke kamar dan melihatku sedang berkirim pesan dengan Umar lewat aplikasi chat.
"Tidak ada," jawabku singkat.
Lelaki brewok yang masih memakai baju koko—setelah pulang dari masjid itu menaruh peci di tempat biasa, lalu mengganti baju dengan baju tidur yang kebetulan sudah di cuci tadi siang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com