Reza menatap keliling ruangan. Baru sepuluh menit sampai di rumah mewah ini, namun pikirannta langsung saja berkelana memikirkan dimana Alvira saat ini karena batang hidungnya tidak terlihat.
Ingin bertanya pada El, sahabatnya yang satu itu sama sekali belum memunculkan diri karena tadi pamit untuk berganti pakaian.
Mario? Jangan di tanya, tolong. Cowok satu itu sudah berlari ke arah dapur yang beralibi perutnya kelaparan. Padahal mah ingin mengambil jajanan yang ada di rak camilan El di dapur, atau mengambil beberapa minuman sebagai stok.
Seperti biasa, rencana mereka memang-lah bermain PS di kamar sanga pemilik rumah.
Karena tidak tau harus apa, Reza yang tadinya duduk manis di atas sofa pun langsung beranjak dari duduk. Sudah berkali-kali ke rumah El, dan juga SUDAH PASTI tau seluk beluk rumah ini. Namun, coba tebak apa yang dirinya lakukan di menit selanjutnya?
Cowok itu malah melangkahkan kaki untuk mendekati beberapa bingkai foto yang memang terpajang di sana.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com